Sleman, sinarlampung.co – Ratusan aktivis mahasiswa 1998 yang kini aktif di berbagai sektor menggelar Kongres perdana Jaringan Nasional Indonesia (JarNas Indo) di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 19 April 2025.
Dalam kongres tersebut, JarNas Indo resmi dideklarasikan sebagai organisasi modern yang akan berkontribusi dalam pembangunan nasional dengan pendekatan sinergis dan kritis terhadap pemerintah.
Ketua Dewan Pembina Jarnas Indonesia, Deni Kurniawan, menegaskan bahwa organisasi ini akan memposisikan diri sebagai mitra kritis terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Jarnas Indo, menurutnya, akan mendukung penuh program-program pemerintah yang berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, namun juga siap menolak kebijakan yang mencederai nilai-nilai demokrasi.
“Kita akan memposisikan diri sebagai mitra kritis. Bukan berarti kemudian ‘asal bapak senang’, itu tidak. Termasuk terhadap ruang-ruang sipil yang terancam akibat kebijakan seperti revisi Undang-Undang TNI, kami akan sangat menolak intervensi terhadap ruang sipil,” ujar Deni saat memimpin jumpa pers.
Sementara itu, Ketua Umum Jarnas Indo, Happy Kurniawan, menjelaskan bahwa Jarnas Indo dibentuk sebagai organisasi nasional modern untuk menjawab tantangan zaman. Organisasi ini menjadi wadah sinergitas antar anggota dalam mengembangkan kapasitas personal sekaligus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki misi serupa demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
“Jarnas Indo didesain untuk bersinergi dengan siapa pun yang memiliki visi serupa. Kita ingin menjadi organisasi kekinian yang turut aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi bangsa,” katanya.
Sekretaris Jenderal JarNas Indo, Damar Panca Mulya atau akrab disapa Bung Oncom, menambahkan bahwa organisasi ini hadir sebagai bagian dari solusi, bukan hanya kelompok pengkritik. JarNas Indo akan mendukung program pemerintah selama berpihak pada rakyat, namun tetap akan mengkritisi jika ditemukan kebijakan yang menyimpang.
“Kalau bertentangan dengan kepentingan rakyat, kami akan tetap mengkritisi dan memberikan solusi. Kita ingin memberikan warna berbeda, langsung terjun, berkontribusi, dan bersinergi,” tegasnya.
Bung Oncom juga menyoroti pentingnya pembangunan sektor UMKM, koperasi, dan akses permodalan bagi masyarakat. Ia menilai lapangan pekerjaan dan akses ekonomi yang terbatas menjadi persoalan utama yang harus diatasi bersama.
“Persoalannya hari ini susah cari kerja, susah akses modal. Di situlah Jarnas hadir, membantu masyarakat untuk bangkit secara ekonomi,” imbuhnya.
Saat ini, Jarnas Indo memiliki sekitar 200 anggota aktif yang tersebar di tingkat nasional dan wilayah, serta simpatisan di 20 provinsi. Pada tahun 2026, organisasi ini menargetkan pertumbuhan anggota hingga mencapai 5.000 orang.
Deklarasi dan Pengukuhan Pengurus Nasional Jarnas Indo juga dihadiri perwakilan dari berbagai organisasi, seperti KPBI, KSPSI DIY, Komite Politik Nasional, LMID, dan Ikadin. (***)