Jakarta, sinarlampung.co-Bagi masyarakat konsumen terutama penggemar minuman teh celup disarankan berhati-hati dalam memilih produk teh celup. Ada temuan terbaru Ecoton Foundation yang mengungkapkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya kandungan mikroplastik dalam lima merek teh celup yang banyak dikonsumsi di Indonesia.
Merek-merek tersebut adalah Sosro, Teh Poci, Sari Murni, Sariwangi, dan Tong Tji. Temuan ini diumumkan pada akhir Maret 2025 dan mengindikasikan adanya partikel mikroplastik dalam produk teh celup tersebut.
Ecoton membuat unggahan resmi di akun Instagram mereka @ecoto.id dan mengatakan jika mereka telah menemukan jenis fiber dalam kantong teh celup. Penelitian yang dilakukan bersama oleh Aliansi Zerowaste dan Ecoton menemukan bahwa kantong teh celup berbahan plastik dapat melepaskan jutaan partikel mikroplastik ke dalam air panas saat diseduh.
Partikel ini berbentuk serat yang diduga berasal dari polimer sintetis seperti polietilen (PE) dan nilon, yang digunakan sebagai pelapis untuk meningkatkan daya tahan kantong teh terhadap air panas.
Menurut peneliti mikroplastik dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Rafika Aprilianti, hingga kini belum ada standar baku mengenai tingkat bahaya mikroplastik dalam teh celup terhadap kesehatan manusia. Namun, temuan ini tetap menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen.
Terkait isu ini, Unilever selaku produsen Sari Murni dan Sariwangi menyatakan belum memiliki pernyataan resmi dan merujuk pada penjelasan BPOM. Hingga saat ini, Teh Sosro juga belum memberikan tanggapan resmi.
Mengingat teh adalah minuman yang dikonsumsi sehari-hari oleh banyak orang, temuan ini menjadi perhatian serius.
Daftar merek teh celup mengandung mikroplastik diantaranya:
1. Teh Poci
2. Sosro
3. Sariwangi
4. Sari murni
5. Tong Ji
Sebaiknya, hentikan konsumsi teh celup mengandung mikroplastik dan gantilah dengan teh daun lepas agar tubuh terhindar dari efek samping berbahaya. Padahal beberapa merek ini sudah sangat terkenal dan menjadi favorit banyak orang.
Selain itu kelima merek teh di atas memang memiliki rasa nikmat dan digemari oleh banyak orang dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun ternyata mengandung mikroplastik.
Masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam memilih produk dan memperhatikan bahan kemasan yang digunakan dalam makanan maupun minuman.
BPOM : Kertas Teh Celup Dilapisi Plastik Polietilen
Dalam hasil penelitian itu Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) memberikan penjelasan resmi bahwa kantong teh celup memang terbuat dari kertas kraft yang dilapisi oleh plastik polietilen dengan tujuan agar bisa mendukung proses penyegelan panas pada air.
Polimer terbukti bisa terlepas saat kantong teh diseduh menggunakan air panas bersuhu 95°C. Saat bahan tersebut terlepas, maka beresiko masuk ke dalam tubuh manusia saat mengonsumsinya sehingga dapat menimbulkan efek samping berhaya bagi tubuh.
Mereka menyebut jika mikroplastik itu diduga berasal dari polimer sintesis seperti Polietilen dan Nylon, yang dijadikan sebagai bahan pelapis dari kantong teh celup.
Penggunaan kedua polimer tersebut dalam pembuatan kantong teh celup adalah untuk meningkatkan daya rekat dan ketahanan terhadap air panas.
Ini Penjelasan Lengkap Soal Teh Celup Mengandung Bahan Microplastik
BPOM pernah menjelaskan soal klaim racun dalam teh celup yang telah beredar. Dikutip dari laman resminya, berikut tanggapan BPOM. Kantong teh celup umumnya terbuat dari kertas dan plastik.
Kantong teh celup terbuat dari kertas biasanya berupa jenis kraft dilapisi plastik polietilen yang berfungsi dalam perekatan panas. Industri kertas untuk kemasan pangan sudah tidak menggunakan senyawa klorin sebagai pemutih dan syarat ini sertakan pada saat permohonan penilaian keamanan produk. (Red)