
Proyek Kawasan Pesisir Lombok Lampung Barat Rp70 Miliar Sarat di Korupsi
Lampung Barat, sinarlampung.co-Proyek pembangunan Pasar Tematik dermaga di kawasan Pesisir Lombok Seminung, Kecamatan Lombok, Kabupaten Lampung Barat, Rp75 miliar diduga sarat korupsi. Proyek dikerjakan tidak sesuai dengan harapan masyarakat Lampug Barat. Selain tidak selesai sesuai jadwal banyak sarana yang tidak sesuai dengan RAB.
“Cara pengerjaannya asal-asalan dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat Lampung Barat. Kualitas sangat buruk. Kami kecewa dengan pengerjaan yang dilakukan oleh kontraktor. Dermaga dan gedung gedungnya amburadul,” kata warga disekitar Pesisir Lombok Seminung, Lampung Barat.
Menurutnya, anggaran proyek pembangunan dermaga, berikut gedung, dan jalan-jalan, sarana ibadah, yang diduga fiktif. Pekerja hanya merehap sarana yang sudah ada. Toilet yang semesti-nya 9 hanya dibangun enam, Dari enam itu tiga toilet hanya merehap yang sudah ada. “Angarannya cukup pantastis senilai Rp75 miliar. Dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat yang ada di Lampung Barat,” katanya.
Warga menyebut, meski belum selesai sepenuhnya, warga berharap proyek ini segera diselesaikan agar masyarakat pada umumnya bisa menikmati pembangunan Dermaga dan Gedung gedung nya di wisata lombok Seminung Lampung Barat .
Sebelumnya Viral seorang pria bernama Hardoling, melakukan rotes atas kualitas proyek yang bersumber dari anggaran APBD dan APBN senilai Rp70 milyar dengan kualitas buruk. Hardolin meminta Kapolda Lampung dapat menurun kan tim guna memeriksa proyek pasar tematik senilai 70 milyar di Lombok Seminung itu. Hardolin juga meminta Kejaksaan Agung dan Presiden Prabowo untuk dapat menurun kan tim investigasi dan melakukan audit proyek tersebut.
Gagal Rampung
Sebelumnya Proyek Pasar Tematik Wisata di Tepi Danau Ranau Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat, yang menelan anggaran Rp70 miliar dipastikan tak rampung 100 persen hingga berakhir masa kontrak.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Lampung Barat, Tri Umaryani, menyebut masa kontrak pekerjaan Proyek Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung berakhir 31 Desember 2024. “Masa kontrak berakhir 31 Desember 2024. Kita persiapkan mengajukan addendum,” ujarnya saat ditemui wartawan Lampung Barat di ruang kerjanya, Selasa, 24 Desember 2024.
Dia mengakui jika pekerjaan proyek Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung Lampung Barat itu hampir dipastikan tidak selesai sesuai masa pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak. Hal itu dampak cuaca yang kurang bersahabat, menurutnya menengah, sejak September dan ada pekerjaan yang saling terkait. “Misal mau nyelesaikan ini tetapi harus nunggu ini (yang lain) jadi gitu,” tuturnya.
Menurutnya, proyek pasar tematik wisata Lumbok Seminung itu melibatkan tujuh pihak pelaksana pekerjaan. Dan saat ini pekerjaan itu kini mencapai mencapai sekitar 95 persen. “Ada yang hampir 100 persen.Dan ini memang Masa kontrak terlampaui.Dan memang dalam ketentuan pengadaan barang dan jasa itu diatur jika pekerjaan tidak selesai sesuai masa kontrak maka diberi kesempatan melanjutkan pekerjaan itu. Kalau itunya di (Aturan) 90 hari. Kalau kita berharapnya di ya 10 harilah, 20 harilah, 30 hari,” ujarnya.
Seperti diketahui, jika pekerjaan tidak selesai dapat diberi kesempatan untuk diselesaikan 90 hari kalender terhitung sejak berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan. Perpanjangan masa pelaksanaan pekerjaan, pelaksana dikenakan denda. “Tapi kesempatan pertama 50 hari. Kita kenakan denda per hari setelah berakhir masa kerja. Besarannya, satu per mil kali nilai sisa pekerjaan,” ujarnya.
Pengamatan dilapangan Rabu, 25 Desember 2024, Proyek Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung Lampung Barat terlihat salah satu dermaga Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung Lampung Barat. Sejak masuk gerbang kawasan Lumbok Seminung Resort, terlihat pekerja tengah sibuk, termasuk pada bagian dermaga dan beberapa paket lainnya.
Informasi dilokasi proyek menyebutkan Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung itu pekerjaan dipecah dengan belasan paket pekerjaan. “Ada sekitar 14, apa 15 paket pekerjaan gitu,” kata sumber di lokasi proyek.
Dari belasan paket itu, ada satu yang telah mencapai sekitar 99 persen. Dan diperkirakan rampung dalam masa kontrak. Selebihnya ada yang baru mencapai 80 persen. Ada pula yang belum, ada yang juga lebih. Salah satu progres pekerjaan yang baru mencapai sekitar 80 persen adalah pembangunan Pasar Tematik Wisata Lumbok Seminung.
Menurut Pengawas Pelaksana Lapangan, Ari, progres pekerjaan pasar tematik baru sekitar 80 persen. Dia mengakui pekerjaan proyek itu kemungkinan tak selesai dalam masa kontrak. Untuk meneruskannya, pihaknya mengajukan addendum. Dia yakin kontraktor pelaksana merampungkan pekerjaannya di Februari 2025.
“Target kita Februari 2025 harus selesai. Soal kendala yang berdampak progres pekerjaan, ya cuaca. Kalau cuaca hujan proses distribusi material terhambat. Meski lancar, para pekerja libur saat turun hujan,” katanya. (Red)