Tanggamus, Sinarlampung.co – Proses pengerjaan Preservasi Jalan Ruas Talang Padang padang -Ngarip (Link.056) di Kabupaten Tanggamus, tepatnya di Pekon Talangjawa, Pulau Panggung, jalan Provinsi milik dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi provinsi Lampung di keluhkan masyarakat pengguna jalan.
Pasalnya mereka harus mengantri cukup lama dan panjang baik yang dari arah Talang Padang maupun Ngarip, karena ada pekerjaan meratakan batu split hanga dengan mengunakan eksavator kecil.
“Ini proyek provinsi kok cara kerjanya gak profesional alat yang di gunakan kok hanya itu (eksavator kecil) harusnya kan pakai header biar cepat, kapan beresnya kita nunggu lok kayak gini, ini dah panjang lagi antriannya,” kata Adit salah satu pengendara mobil.
Saat wartawan sinarlampung.co melintas mendapat keterangan dari beberapa tenaga kerja di lokasi proyek, mengatakan bahwa mereka bekerja sesuai dengan perintah mandor tanpa mengetahui juklak juknis teknis pengerjaan.
”kami bekerja sesuai dengan perintah mandor, saya gak tau apa-apa, Abang tanya aja langsung sama yang pakai kaos hitam diab yang tahu masalah alat-alat”, terang salah satu pekerja. Senin, 15 Juli 2024.
Di lokasi yang sama pria berkaos hitam diduga sebagai pengawas/mandor engan menyebut namanya mengatakan kepada sinarlampung.co dengan entengnya.
“Ya hanya ini alat kami header gak ada toh ini juga kan beres, kemarin aja gak ada yang protes, emang abang dari mana,” celetuknya
Mengetahui sinarlampung.co pengawas langsung terdiam dan menunjukkan papan nama proyek yang tergeletak di bawah pos dan sudah mulai rusak.
Dari papan nama proyek di ketahui
NAMA PAKET : PRESERVASI JALAN RUAS TALANG PADANG – NGARIP (LINK.056) DI KAB. TANGGAMUS
NAMA SUBKEGIATAN : PENYELENGGARAAN JALAN PROVINSI
TGL. KONTRAK : 20 APRIL 2024
NO. KONTRAK : KTR/PML/PV-056/V.03/IV/2024
NILAI KONTRAK : Rp. 7.740.278.000
MASA WAKTU PELAKSANAAN: 180 Hari Kalender
PENYEDIA JASA : CV. REZEKI BERKAH ABADI
Sementara salah seorang warga yang sedang melintasi mengatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih terhadap pemerintah yang sudah memperbaiki jalan tersebut,
”alhamdulilah pemerintah sudah mikirin masyarakat, lumayan enak jalan sudah di timbun batu,”ujarnya
Dia menambahkan untuk alat berat yang di gunakan hanya ada 2 eksavator kecil tidak pernah melihat adanya header di lokasi pekerjaan.
“Sebenarnya saya mau protes tapi g berani bang, setiap ada penimbunan pasti macet, ya mungkin alatnya kurang pas jadi agak lama, tapi ya udahlah yang penting jalannya jadi bagus.
Sampai dengan berita ini diterbitkan belum satupun pihak yang bertanggung jawab terhadap pengerjaan proyek itu baik dari pihak kontraktor atau Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi lampung yang bisa dikonfirmasi untuk dimintai keterangan. (Wisnu)