Bandar Lampung, sinarlampung.co-Sepekan H-2 Lebaran hingga H+4 Lebaran Idulfitri tercatat empat orang dilaporkan tewas dengan cara gantung diri. Mereka tiga pria dan satu wanita (pelajar SMA) di Lampung Timur. Terbaru, Sarta (32) Warga Desa Taman Jaya, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, ditemukan tergantung di pohon jengkol dalam kebun lada milik H Udin, sekitar tiga kilometer dari rumahnya, Minggu 14 April 2024.
Satra, sempat dilaporkan hilang sejak Sabtu 13 April 2024 sore pukul 17.00 yang tak kunjung pulang kerumah. Pamitnya ingin mencari rumput pakan ternak. Kerabat dan warganya kemudian mencari korban. Saudara korban Herman pertama kali menemukan korban.
“Korban ditemukan pertama kali olah sodara korban yang bernama Herman. Sebelumnya korban pergi dari hari Sabtu pukul 17.00 wib hingga pagi hari Minggu belum juga kembali. Keluarga korban inisiatif mencari dan dibantu dengan masyarakat sekitar mencari keberadaan di kebun tempat biasa mencari rumput untuk pakan ternak,” kata Kapolsek Kotabumi Kota, Ipda Sulyadi dalam laporan tertulis, Minggu 14 April 2024.
Korban ditemukan sekira pukul 10.00 wib, dengan kondisi tergantung di pohon jengkol di kebun lada milik Udin yang berjarak sekitar 3 kilo dari rumah korban. Warga kemudian mengevakuasi jasad korban ke kediaman keluarganya.
Hasil pemeriksaan, korban ditemukan luka di bagian jari telunjuk, dalam kejadian itu tidak ditemukan luka atau bekas tanda kekerasan pada tubuh korban. “Saat ditemukan jenazah sudah dalam keadaan kaku mayat dan korban gantung diri menggunakan baju lengan panjang miliknya. Dugaan sementara dikarenakan faktor ekonomi. Keluarga korban menolak untuk diautopsi, dan ikhlas menerima kepergian korban,” ujarnya.
Ditanggamus Nadi Gantung Diri Juga di Pohon Jengkol
Sebelumnya dilaporkan seorang pemuda inisial RJ alias Nadi (30), warga Pekon Kuripan Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus, juga di temukan tewas gantung diri di pohon jengkol milik warga, tetangganya. Rabu 10 April 2024, saat lebaran pertama.
Informasi warga dilokasi kejadian menyebutkan, nadi pertama kali ditemukan gantung diri pada pukul 17.30 Wib, di atas pohon jengkol, di kebun milik Yuliyar, di Dusun Sukamaju, Pekon Kuripan, tepat di dekat kawasan tambak udang Badak Bangkok. Sebelum ditemukan tewas, saat suasana lebaran Idul Fitri, Nadi sempat terlihat melintas dan disapa temannya, namun tidak merespon. Nadi terlihat seperti orang sedang kebingungan.
Salah seorang karyawan tambak udang, Hendi Miswanto (33), juga menyebutkan sore itu korban sempat terlihat mondar-mandir di sekitar tambak udang. “Pada saat itu sekitar jam 17.00. wib, saya lagi dandan kincir di kolam tambak udang. Korban sempat saya tegur,” kata Hendi Miswanto kepada wartawan.
Menurut Hendi Miswanto, setelah ditegur, korban sudah terlihat jalan ke arah kebon milik Zuliyar. Kemudian Dia di perintahkan oleh mekanik untuk mengecek genset guna mengantisipasi terjadinya pencurian. “Pada saat lewat didepan kami, baju korban dijadikan buntalan dan kami pun curiga, takut barang-barang milik tambak hilang,” kata Hendi.
Hendi Miswanto kemudian memeriksa lokasi genset, barang-barang milik perusahaan tambak udang tidak ada yang hilang. “Kemungkinan baju yang dijadikan buntalan tersebut isi nya tali kincir, sebab korban dari arah kolam,” Ungkapnya.
Selang beberapa menit, Hendi Miswanto bersama satpam dan mekanik berikut paman korban melihat korban sudah melayang-layang diatas pohon jengkol diduga gantung diri. “Kami lihat dari gudang milik tambak udang, posisi korban sudah melayang-layang di atas pohon jengkol,” Ujarnya.
Hendi Miswanto bersama waraga lain langsung menghubungi pihak kepolisian Sektor Limau. “Saya beserta mekanik, satpam, dan paman korban langsung mendatangi tempat kejadian perkara,” katanya.
Aparat kepolisian Polsek Limau dan warga segera menurunkan jenazah. Hasil olah TKP sementara difuva Nadi tewas akibat bunuh diri. Pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan kasus itu.
Malam Takbiran Warga Mesuji Gantung Diri Dirumah Baru
Sebelumnya malam Takbiran Selasa 09 April 2024, sekira pukul 19.00 WIB, seorang pria bernama Wawan Ehwani (45) juga dilaporkan tewas gantung diri di rumahnya, Desa Adimulyo, Kecamatan Pancajaya, Kabupaten Mesuji. Aparat kepolisian masih mengumpulkan informasi penyebabnya.
Korban meninggal dunia dengan posisi tergantung pada tangga dengan seutas tali yang melilit lehernya. Dugaan sementara, korban melakukan bunuh diri. Pria tersebut yang kesehariannya bekerja sebagai butuh tani itu pertama kali tertemukan oleh adik ipar korban bernama Sugeng pukul 18.30 WIB.
“Pukul lima sore korban menyampaikan kepada keluarga untuk menempati rumah baru yang telah selesai terbangun. Pukul 18.30, adik ipar korban mengecek kerumah baru korban. Karenakan korban sudah tidak ada kabar lagi. Dan menemukan korban dalam keadaan tergantung oleh tali berwarna merah,” jelas Babinsa Sertu Ahmad Nazmi.
Sugeng kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak keluarga. Sementara istri korban tengah bekerja sebagai TKI. “Korban divakuasi pukul 20.30 WIB. Hingga saat ini tidak mengetahui apa motif korban. Karena korban tidak meninggalkan wasiat,” katanya.
Pelajar Anggota Paskibraka Aktif di Saka Bhayangkara Sekampung
Sementara H-2 Lebaran, EP (18) siswi berprestasi salah satu SMA Kecamatan Sekampung Lampung Timur juga ditemukan gantung diri di rumah neneknya, di Dusun 02 Desa Girikarto Kecamatan Sekampung, Kecamatan Lampung Timur. Anggota Paskibraka dan anggota Saka Bhayangkara Polsek Sekampung itu di kenal berprestasi dan tinggal bersama neneknya. Jelang puasa terakhir, H-2 Lebaran, Senin 8 April 202) pukul 11.30. (Red)
Bunuh diri atau bundir adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian pada diri sendiri. Bunuh diri sering kali akibat putus asa, yang penyebabnya sering kali terkaitkan dengan gangguan jiwa misalnya depresi, tekanan ekonomi, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alkohol, atau penyalahgunaan obat dan sebagainya.
.
Faktor-faktor penyebab stres antara lain kesulitan keuangan atau masalah dalam hubungan intrapersonal sering kali ikut berperan. Upaya untuk mencegah bunuh diri antara lain adalah dengan merawat penyakit jiwa serta meningkatkan kondisi ekonomi.**