Bandar Lampung – Harga beras di Lampung berpotensi kuat masih mengalami kenaikan akibat terus melambungnya harga Gabah Kering Giling (GKG), di mana persentase kenaikannya nyaris menembus dua digit pada Januari 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyebutkan rata-rata harga kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani naik sebesar 9,15% dari Rp7.437,50/kg pada Desember 2023 menjadi Rp8.118,06/kg pada Januari 2024.
Hasil observasi BPS Lampung juga menjelaskan telah terjadi kenaikan harga GKG di tingkat penggilingan sebesar 8,98% dari Rp7.564,79/kg pada Desember 2023 menjadi Rp8.244,44/kg pada Januari 2024.
Selama Januari, BPS Lampung telah melakukan observasi di empat sentra produksi gabah terbesar, yakni di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Kabupaten Pringsewu.
Dari hasil observasi, BPS Lampung menyimpulkan harga GKG tertinggi di tingkat petani Rp8.750/kg untuk varietas Inpari 32 HDB di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.
Sementara harga GKG tertinggi di tingkat penggilingan Rp8.850/kg untuk varietas yang sama di kecamatan itu.
Harga GKG terendah di tingkat petani Rp7.500/kg untuk varistas Ciherang terpantau terjadi di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Di tingkat penggilingan, harga terendah Rp7.675/kg dengan varietas dan lokasi yang sama.
Observasi BPS juga mengungkapkan telah terjadi kenaikan harga beras pada dua kelompok mutu. Harga beras premium naik 2,26% dari Rp13.228,57 menjadi Rp13.527,27/kg, sedangkan harga beras medium naik 4,52% dari Rp12.628,57/kg menjadi Rp13.200/kg pada Januari 2024.
Dalam laporannya BPS menyebutkan harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai pada Januari 2024 sebesar Rp14.500/kg untuk kualitas Premium di Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus.
Harga beras medium terendah yang diperjualbelikan pada periode yang sama mencapai Rp12.500/kg di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.
Mencermati perkembangan kenaikan harga beras ini, Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi kepada Badan Pangan Nasional atau Bapanas untuk menurunkan harga beras eceran mulai Maret mendatang.
Instruksi tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat internal dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga di Istana Merdeka pada Senin (12/2).
“Pemerintah harap bulan Maret harga beras bisa lebih turun sedikit,” ujar Kepala Bapanas, Arief Prasetya Adi usai rapat dengan Jokowi.
Arief mengatakan proyeksi penurunan harga beras mulai Maret ini merujuk merujuk pada temuan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS).
BPS memperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton pada Maret 2024. Di sisi lain, pemerintah juga telah mengambil inisiatif awal untuk menekan reli harga beras yang belakangan mengalami tren kenaikan.
Melansir data panel harga beras di Bapanas, rata-rata harga beras premium secara nasional di pedagang eceran hari Senin (12/2) pukul 11.30 WIB berada di Rp 15.830 per kilogram (kg), naik 2,12% dari harga pekan sebelumnya. Sementara harga beras medium naik 1,6% menjadi Rp 13.850 per kg.(iwa)