Bandar Lampung, sinarlampung.co – Aliansi Masyarakat Lampung (AML) mendesak Pemerintah RI untuk memutuskan hubungan bilateral dengan Israel. Pernyataan sikap ini disampaikan dalam giat solidaritas doa bersama dan aksi bela Palestina di Tugu Adipura Bandar Lampung, Sabtu (21/10/2023).
Desakan kepada pemerintah tersebut merupakan satu diantara tujuh butir pernyataan sikap AML Lampung. Adapun pernyataan sikap yang disuarakan dalam aksi tersebut antara lain :
1. Mendukung penuh apa yang dilakukan pejuang Pelestina untuk mengusir Israel dari tanah Palestina.
2. Menghimbau Pemerintah RI memutuskan hubungan bilateral dengan Israel.
3. Menyerukan kepada seluruh negara Islam untuk membentuk Fakta Pertahanan Islam agar mengirimkan tentaranya bergabung dengan Palestina.
4. Menyerukan pada Amerika dan sekutunya stop memberikan bantuan makanan, obat-obatan, persenjataan, dan tentaranya ke Israel.
5. Menyerukan pada Israel dan sekutunya untuk menghentikan pembantaian warga sipil baik Wanita maupun anak-anak, ini yang kelima.
6. Boikot produk-produk Israel dan sekutunya. Terakhir ketujuh, mengecam sejumlah media dan bazer yang memberitakan atau menyebutkan Hamas sebagai teroris karena teroris yang sesungguhnya adalah Israel.
Berita Terkait : Aksi Bela Palestina Bakal Bergema di Lampung
Pada kesempatan ini, Gunawan Pharrikesit selaku Koordinator Lapangan mengatakan, bahwa aksi tersebut dilakukan secara independen. “Tanpa dukungan organisasi lain serta tidak ada bantuan dari partai politik manapun,” tegasnya dalam orasi.
Mujahidah, Bunda Mery pada orasinya mengutip sebuah hadits (HR Muslim -red), jika di antara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, dan jika kamu tidak cukup kuat untuk melakukannya, maka gunakanlah lisan, namun jika kamu masih tidak cukup kuat, maka ingkarilah dengan hatimu karena itu adalah selemah-lemahnya iman.
Baca Juga : AML Rencanakan Doa Bersama dan Aksi Bela Palestina 21 Oktober Mendatang
Tak hanya itu, Bunda Mery juga mengatakan, kebiadaban Israel tidak sesuai dengan sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab, kata aktivis wanita ini penuh semangat.
Bunda Mery melanjutkan, tindakan tanpa prikemanusian Israel juga bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945. “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” tegas Bunda Mery.
Sementara itu, Wakil Koordinator Aksi, Firmansah mengatakan, kami Aliansi Masyarakat Lampung (AML) selalu ada untuk Palestina, al Aqsho, serta selalu ada untuk kaum muslimin yang terzolimi. “Selama ada kezoliman dimuka bumi ini, kita tidak akan lelah untuk berjuang,” tutup Firmansah.
Di kesempatan yang sama, Heny HDL berbagi pengalaman saat mengunjungi al Aqso. Dinamakan Al Aqsho karena tempatnya yang jauh dari masjid Al Haram. Palestina adalah negara yang diberkahi dengan banyaknya buah-buahan. “Semoga kita semua bisa sholat bersama di masjid al Aqsho,” pungkas Jurnalis serta profesional Tourist Guide dan professional Tour Leader. (Heny)