Bandar Lampung-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membantah jika dirinya melarang wartawan melakukan liputan wartawan dalam acara petugas haji tersebut. Yang benar adalah hanya menyarankan agar menyoting vidionya setelah acara saja.
“Bagainana ceritanya, acara petugas haji tapi wartawan seperti mau shoting dalam acara. Saya hanya mengungkapkan itu, siap dari kompas saya sarankan nanti saja setelah acara, nanti viral , apakah itu melarang?,” Kata Gubernur Arinal Djunaidi kepada sinarlampung.co, Selasa 16 Mei 2023.
Karena itu Arinal Djunaidi berharap pihak pihak yang ingin berkomentar membuktikan dulu kebenaran informasi, dan tidak serta merta menerima dari berita. “Sebaiknya jangan menerima dari berita, buktikan terlebih dahulu kebenaran berita baru bicara,” Kata Arinal.
Sebelum pernyataan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kembali viral, yang menyetop sambutannya, saat melihat wartawan yang sedang menyuting acara tersebut. Arinal Djunaidi menyebut ogah diviralkan melarang wartawan mengambil gambar dirinya ketika sedang melakukan kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Pelayanan Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 yang berlangsung di Hotel Springhill Golden Tulip, Bandar Lampung.
Salah satu wartawan televisi nasional ada yang diminta oleh Arinal untuk menghapus rekaman yang berisi gambar dirinya. Arinal menyatakan malah menjadi pusing lantaran kegiatann yang dilakukannya saat bekerja bisa kembali menjadi viral.
Saat itu Arinal sedang menyampaikan sambutan dalam acara kegiatan sosialisasi penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 pada Selasa, 16 Mei 2023. Kemudian di tengah-tengah sambutannya, Arinal berhenti berbicara lalu meminta salah seorang jurnalis televisi nasional untuk tak merekam dirinya.
“Jangan diviralin dulu (menunjuk waratawan), hapus semua. Saya pusing, sebentar-sebentar viral, sebentar-sebentar diviralin, nanti dibuat Gubernur marah karena ini itu, jadi netizen, Ini semua saudara-saudara saya kok, jadi kamu awas ya, Kamu kominfo ya,” ucap Arinal.
Setelah bertanya wartawan dari mana, dan dijawab wartawan dari kompastv, Arinal menilai bahwa kegiatan jurnalis merekam kegiatannya sebagai suatu tindakan yang berbahaya. “Nah.. berbahaya ini, Matiin (rekamannya),” ucap Arinal.
Penjelasan Kominfo
Terpisah Plh Kadis Kominfo Lampung, Ahmad Saefullah menyebut ucapan Arinal hanya sekadar bercanda, tidak ada maksud mengancam. “Bukan, itu bukan mengancam. Itu memang gayanya Pak Gubernur, dia bercanda itu,” ujar Saefulloh kepada wartawan.
Saefulloh menyebutkan dalam video yang beredar itu orang yang hadir di acara itu tertawa. Sehingga dia memastikan itu hanya bercandaan gubernur. “Kita bisa lihat dari video itu, kan banyak yang tertawa juga,” katanya.
Dia menyatakan jika apa yang disampaikan Gubernur Lampung, Arinal soal sedikit-sedikit viral itu bukanlah bentuk kemarahannya. “Jadi kalau saya lihat bahasa Pak Gub ini, menegur dan menyampaikan itu setelah itu bercanda, tidak ada niatan memarahi. Ini yang saya lihat dari video yang ada, karakter beliau itu seperti itu, jadi beliau itu bukan menegur,” ujarnya.
“Itu hanya menanyakan saja kamu dari Kominfo bukan dari Kompas, oh dari Kompas artinya beliau tahu. Jadi saya kira sudah sering bercandaan dengan rekan-rekan,” lanjutnya.
Namun saat ditanya mengenai adanya perintah dari Gubernur yang meminta wartawan menghapus video tersebut, Ahmad ngeles dengan beralasan bahwa dirinya tidak berada di sana. Sehingga kronologi secara pasti dia tidak mengetahuinya. “Saya belum seutuhnya melihat video itu, saya berbicara karena saya tidak berada di sana,” katanya.
“Kalau sepertinya saya hanya melihat visual, ini saja sudah berbeda-beda, ini yang saya belum melihat selengkapnya. Jadi saya belum tidak bisa memastikan, ucapan menghapus dalam tata bahasa apa, saya tidak bisa sampai ke sana. Namun, saya melihat dari tata bahasa, gesture beliau tidak marah, dan untuk yang lainnya itu masih kita dalami,” lanjutnya. (Red)