Jakarta (SL)-Sahabat Airlangga Anti Korupsi (Sabar-Anti Korupsi) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi RI (KPK – RI) meminta Harun Masiku dan Madam ditangkap. Hal agar menunjukkan penegakan hukum secara adil dan tak padang bulu kepada KPK yang diketua Firli Bahuri. Sabar-Anti Korupsi menyiapkan rencana unjukrasa ke kantor KPK.
“Pekan depan kita Sabar-Anti Korupsi akan demo di KPK meminta Harus Masiku dan Madam untuk segera ditangkap. Termasuk keterlibatan petinggi-petinggi politik yang terlibat kasus suap KPU RI. KPK jangan tebang pilih dalam penegakan hukum,” kata Rofik Koordinator Sabar – Anti Korupsi, wartawan, Kamis 30 September 2021 di Jakarta.
Menurut Rofik, semangat pemberantasan korupsi jangan sampai kendor. Dimana KPK lahir dari semangat reformasi, sebagai garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi, tanpa ada intervensi dari manapun. “Kami meminta kepada Pimpinan KPK tidak ada tebang pilih lasus dalam pemberantasan korupsi dan segera tangkap Harun Masiku dan Madam. Terutama dalam kasus mega korupsi dana Covid-19 yang sangat merugikan Rakyat Indonesia,” ujarnya.
Rofik, mengingatkan bahwa harapan rakyat kepada KPK harus bisa membuktikan dengan menangkap Harun Masiku yang menjadi DPO Internasional. “Kami sedang melakukan konsolidasi untuk aksi demonstrasi. Korupsi adalah musuh bersama rakyat dan bangsa Indonesia. Jangan sampai para koruptor berkeliaran. Untuk itu kami mendesak KPK lebih gesit dan serius dalam penanganan korupsi tanpa pandang bulu,” kata Rofik.
Barisan Kuning Anti Korupsi
Sebelumnya, Barisan Kuning (BK) Anti Korupsi juga berkordinasi sama KPK dalam mendukung upaya langkah KPK menangkap Harun Masiku dan Madam, dalam pusaran kasus Mega korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) Covid 19. Hal ini disampaikan Kordinator BK Anti Korupsi, Fani, kepada wartawan, Selasa 28 September 2021 di Jakarta.
Fani mengatakan, masih banyak pihak elit yang terlibat dalam pusaran mega korupsi dana bansos dan meminta Ketua KPK jangan tebang pilih kasus. Terutama kasus beberapa elit dalam dakwaan tindak pidana korupsi KPK yang sampai saat ini tidak pernah dipanggil oleh pihak penyidik KPK.
“Apalagi saat ini KPK sedang membuka kembali ruang Pemeriksaan terhadap mantan Mensos RI. Termasuk pihak BPK yang diduga terlibat dalam korupsi berjamaah dana bansos sehingga merugikan rakyat banyak,” terangnya.
KPK, kata Fani, harus mengusut tuntas dan tangkap sosok Madam yang diduga kuat terlibat dalam kasus mega korupsi dana bantuan sosial itu. “KPK harus mampu juga menangkap Harun Masiku yang sudah masuk dalam DPO Interpol. Sehingga publik bisa kembali mempercayai KPK sebagai garda terdepan pemberantasan Korupsi di Tanah Air tanpa tebang pilih,” kata Fani. (red)