Bandar Lampung (SL) – Jalur underpass terowongan rel kereta api Jalan Hanoman, Kampung Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, menjadi langganan banjir setiap turun hujan. Akibatnya genangan air kerap membanjiri pemukiman warga hingga ketinggi pinggang orang dewasa, Selasa, 7 September 2021.
Warga berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera memperbaiki saluran air di terowongan rel kereta api di lokasi tersebut yang diduga menjadi penyebab banjir. Banjir Selasa pagi bahkan mengakibatkan mobil mogok. Genangan air berwarna keruh dipenuhi sampah yang menggenang di underpass itu juga menjadi tontonan warga, khususnya anak-anak.
Salah satu warga bernama Uus (50) yang ditemui di lokasi, mengatakan banjir kali ini menjadi yang terparah sejak beberapa tahun terakhir. Sebab, menurut dia, biasanya air yang menggenang di jalan tersebut paling tinggi selutut orang dewasa. Berbeda dengan banjir kali ini yang mencapai pinggang bahkan ketinggian air sempat hampir mencapai dada.
“Banjir yang sekarang ini parah, ketinggian air bahkan hampir mencapai dada orang dewasa, biasanya tidak pernah separah ini. Jadi sebagai masyarakat kecil, kami berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera mengambil tindakan, memperbaiki saluran air yang tersumbat supaya banjir tidak lebih parah lagi. Tadi pagi aja sudah tiga mobil yang mati mesin saat melintas di sini,” ujar Uus dilansir barometer.
Warga lainnya, Yanto (40), mengatakan banjir sekali ini memang lebih parah dari biasanya. Underpass ini memang sering tergenang air kalau hujan, tapi biasanya tidak separah ini.
Menurut dia, banjir yang kerap terjadi disebabkan saluran air yang tersumbat sampah sehingga air tidak bisa lancer. “Saluran air di situ kan menggunakan pipa, ada bagian sambungan dari pipa itu terdapat lekukan. Nah, mungkin saja pada lekukannya itu ada sampah tersangkut sehingga air tidak lancer mengalir,” ujar Yanto.
Yanto berharap Pemkot segera memperbaiki pipa tersebut agar banjir segera surut, sehingga lalu lintas kendaraan tidak terganggu. “Jalur inikan sempit dan sering menjadi jalur alternatif bagi pengendara. Kasihan kalau kendaraan yang lewat harus putar balik, apalagi jalur ini sempit,” ucapnya.
Ungkapan yang sama disampaikan Eko (58), juga warga Jalan Hanoman, yang mengakui banjir yang terjadi kali ini paling parah. Dia menduga tingginya genangan air ini terjadi karena pipa saluran air yang tersumbat.
“Sebelum-sebelumnya genangan air tidak separah ini. Ini disebabkan pipa saluran airnya tersumbat. Kami minta Pemkot segera memperbaiki saluran air ini, kasihan pengendara yang melintas harus pura arah,” ujar Eko yang meminta pengendara untuk sementara tidak melintasi ruas jalan ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung saat dihubungi untuk dimintai konfirmasi hal tersebut, namun nomor teleponnya dalam kondisi sedang tidak aktif. (Red)