Bandar Lampung (SL) – Program vaksinasi hari ketiga di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUDAM) jadi kerumunan manusia. Warga membeludak mengantri di loket vaksin covid-19, meski sudah dijadwalkan pendaftaran secaca online, Kamis 12 Agustus 2021.
Kerumunan saat Bandar Lampung diberlakukan PPKM Level 4 itu, kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, di lokasi berbeda juga melakukan program vaksin seperti di Satlog Korem, Gerai Vaksin Polda Lampung, hingga Kodim Bandar Lampung, namun tidak memicu kerumunan.
Agung, warga Way Kandis, Tanjung Senang mengaku heran dengan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemprov yang selalu menciptakan kerumunan. Menurutnya akan lebih baik jika vaksinasi tersebut dilakukan di Puskemas masing-masing.
“Lah ini kan PPKM mas, kami juga heran kenapa pemprov tidak pernah berkoordinasi dengan pemkot sehingga vaksinasi ini selalu menciptakan kerumunan. Kalau di Puskesmas kan saya bisa vaksin di sana mas, nggak mesti berkerumun seperti ini. Kalau begini justru peluang terpapar lebih besar,” katanya.
Kerumuman vaksin di RS Abdoel Moeleok juga membuat banyak masyarakat kecewa karena sudah datang sejak pagi sekitar pukul 05.00 WIB dan mengantre untuk mengikuti vaksinasi, namun malah tidak bisa mendapatkan layanan dari RSUDAM.
Pasalnya meski sudah mendaftar melalui online, namun ia tetap tidak bisa mendapatkan pelayanan lantaran tidak adanya lambang atau logo RSUDAM dalam formulir pendaftaran yang ia cetak.
“Padahal sudah datang dari subuh, mending pulang sajalah,” kata seorang peserta yang sudah antre sejak pagi itu.
Hal yang sama dialami Udin, warga Bandar Lampung. Dia mengaku juga datang sekitar puku 05.00 WIB dan menunggu hingga pukul 10.00 WIB, belum juga mendapatkan panggilan untuk divaksin.
“Sudah daftar online, sudah serahkan KTP dan lain-lain, tapi belum juga dipanggil,” katanya kesal.
Udin kecewa lantaran proses vaksinasi di Lampung sangat sulit, padahal dirinya sangat membutuhkan surat keterangan vaksinasi tersebut.
“Harusnya pemerintah jangan mempersulit, kita datang untuk vaksin malah terjadi kerumunan, kan takut juga,” ujarnya.
Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan dan Penunjang Medik RSUDAM Mars Dwi Tjahjo mengatakan, membeludaknya warga itu akibat yang tidak patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan rumah sakit.
“Sebenarnya untuk pendaftaran vaksinasi sudah via online. Tetapi masalahnya yang nggak dapat kuota vaksinasi juga datang. Kuota kita 400 orang perhari. Kami juga sudah membagi jam pelayanan,” kata Dwi Tjahyo.
Menurutnya, jadwal pelaksanaan vaksinasi gratis di RSUDAM yakni Kamis 12 dan Sabtu 14 Agustus 2021.
Dia juga menjelaskan untuk tata cara pendaftaran vaksinasi di RSUDAM hanya bisa dilakukan via online diantaranya melakukan pendaftaran melalui https://campsite.bio/vaksinasirsudam, membawa fotocopy KTP dan untuk vaksin dosis 2 membawa bukti vaksin dosis 1.
“Pihak rumah sakit hanya menerima peserta yang telah mendaftarkan diri melalui link Google Form (bukan Go Show/Walk In) dan sebelum menerima vaksin, pastikan bahwa anda tidak dalam masa isolasi mandiri atau memiliki riwayat kontak erat dengan yang terinfeksi covid-19,” ujarnya.
Kemudian bagi warga yang ingin divaksinasi usahakan dan diwajibkan dalam keadaan sehat serta perut tidak dalam keadaan kosong dan membawa print out bukti pendaftaran online.
Untuk mengatasi antrean yang membeludak, menurut Tjahyo, saat ini sedang ditangani oleh satuan tugas penanganan Covid-19 (Satgas). “Lagi dibantu Satgas untuk antrian, mudah-mudahan bisa dilayani maksimal,” ujarnya.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto mendatangi langsung kerumunan yang terjadi saat digelar vaksinasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek. Kapolres juga meminta pihak rumah sakit untuk berkomunikasi sebelumnya apabila ingin mengadakan kegiatan vaksinasi yang dinilai tidak tertib.
“Seharusnya pihak rumah sakit berkomunikasi dengan kami, agar ada tenaga pengamanan dari Tim Satgas agar lebih lancar,” kata Ino yang baru satu hari bertugas itu.
Menurut Ino, masyarakat seperti tidak diberikan informasi dari jauh hari perihal pendaftaran melalui online dan dibatasi. Sehingga masyarakat yang mendapatkan informasi ada vaksinasi, langsung datang dan akhirnya membludak. “Sudah kita tertibkan agar masyarakat sehat. Jangan sampai mereka datang untuk vaksin tapi pulang membawa virus,” kata Kapolres.
Ino menjelaskan bahwa kedatangan pihaknya mengaku je RSUDAM tidak untuk membubarkan masyarakat, namun hanya menertibkan. “Supaya program vaksinasi berjalan lancar, tapi protokol kesehatan juga tetap dilakukan. Jangan sembarangan!,” katanya.
Diketahui, Proses vaksinasi dosis pertama di Provinsi Lampung per tanggal 5 Agustus 2021 baru mencapai 9,5 persen atau mencakup 666.791 jiwa dari target 6.645.226 jiwa sasaran. (Red)