Lampung Utara (SL)– Astaga, ini lebih ugal-ugalan lagi. Di Tanjungraja, Lampung Utara, harga elpiji 3 kg meroket hingga Rp 30 ribu/tabung. Pemerintah, turun tangan dong…..
Sejak siang tadi, emak-emak di Tanjungraja ramai menggunjingkan mahalnya harga Si Melon di kecamatan itu. Lebih tepatnya, mereka mencaki-maki, dengan menyebut kemahalan itu sebagai bentuk ketidakpedulian pemerintah kepada masyarakat kecil.
“Gila betul, nggak mikirin hidup lagi susah, gimana sih kok bisa semahal ini,” ujar Nur, sambil menjinjing tabung melon dengan wajah cemberut.
Hampir semua pembeli elpiji yang ditemui di kecamatan ini, ngoceh-ngoceh, namun tetap membeli karena tak ada pilihan lain. “Mau gimana lagi, mau masak pakai apa, masak pakai kayu. Tapi ini sudah kelewatan, enggak pernah semahal ini,” ujar Ibu Ani, warga Desa Gendot.
Ani meminta pemerintah, kalau mungkin polisi, bisa turun tangan agar mahalnya harga elpiji tidak berlanjut. “Pemerintah mestinya bisa mencegah ini. Jangan dibiarkan dong. Kan mudah ngeceknya, naiknya itu dimana, di pengecer atau pangkalan,” ujar Ani. (smsi/ardi)