Medan (SL) – Di tempat yang sama Wira pelaku pembunuhan Afrian Winata Taringan (29) yang mayatnya ditemukan dalam kondisi membusuk, dan berulat, berbalut kain Seprai terikat tali dan leher terikat kawat di salah satu sumur tua di kawasan Jalan Pertahan pasar 2 Dusun Desa Sigaragara Kecamatan Patumbak Deliserdang, Selasa (27/11) sekira pukul 17.00 Wib roboh ditembak Polisi. Saat pelarian Wira mengaku kalau dirinya sempat tidur satu malam di hutan Desa Patumbak.
Dia mengakatan, setelah terkuaknya peristiwa berdarah itu, Wira alias Aweng (27), mengetahui ada Polisi mendatangi rumahya, namun ketika itu ia sempat kabur dari belakang dengan memanjat tembok dan terus berlari masuk hutan menyeberangi sungai Sigara-gara. “Malam itu untuk menghindari kejaran Polisi aku bemalam dan tidur di hutan, paginya aku berjalan lagi dan akhirnya tembus di pantai Rambung Marindal,” ujarnya
Setelah itu, ia berjalan menuju Simpang Marindal melalui jalan alternatif. Dan akhirnya sebelum ditangkap Wira mengaku sempat kebingungan, selain tak punya uang, perutnya juga lapar. Malam pun tiba, ia kembali melanjutkan perjalanan lagi menuju Garu 1, dan disitu berbekal uang Rp 4 ribu, Wira bermaksud mau menunggu malam agak larut, karena Wira berniat mau mencuri untuk cari uang ongkos dan uang makan diperjalanan, namun tak berapa lama polisi datang dan lalu menangkapnya. “Aku ketika ditangkap sempat melawan dan terus melarikan diri, tapi aku tak kuat lagi menahan sakit, karna kaki ku sudah kena tembak, hingga akhirnya aku ditangkap,”sebutnya.
Sebelum ditangkap, menurut keterangan warga yang berada di lokasi mengatakan pelaku sempat membeli roti dan minuman segar di warung tak jauh dari lokasi penangkapan. “Oh..tadi sebelum ditangkap, dia sempat beli roti dan minuman pak. Kami pun curiga, karena dia baru kelihatan di kampung kami ini,” ujar seorang warga.
Menurut warga, pelaku Wira baru kali ini datang ke Jalan Garu 1 Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas. Warga juga mengatakan sangat terkejut mendengar suara teriakan tangkap- tangkap, dan tak lama kemudian ada suara tembakkan. “Gak pernah kami lihat dia disini pak, baru ini kami lihat pak, dia beli roti harga Rp2000 ribu satu, roti harga Rp1000 satu dan dan minuman teh gelas harga Rp1000 satu,” jelas warga.
Setelah dijelaskan pihak Kepolisian, warga sangat terkejut kalau yang ditangkap tersebut pelaku pembunuhan.”Jadi itu pelaku pembunuhan yang kemarin itu di Patumbak yang mayatnya ditemukan dalam sumur,” tanya warga yang mengaku mendapat informasi setelah membaca berita.
Sementara Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi SH SIK di dampingi Kanit Reskrim Patumbak Iptu Budiman SE MH kepada wartawan mengatakan pelaku Wira alias Aseng ditangkap di Jalan Garu 1, Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas. Namun, pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan karena pada saat ditangkap pelaku berusaha melarikan diri.
Dikatan Ginanjar penangkapan pelaku berkat ada Informasi keluarga korban dan masyarakat serta keterangan saksi-saksi. Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku diketahui berada disebuah warnet di Jalan Garu 1 Kelutahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas.
Mendapat laporan tersebut, Tim Pagasus yang langsung dipimpim Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi SH SIK bersama Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Budiman, Kanit Intel Iptu P Lumbanbatu dan Panit Reskrim Iptu Saud Sihombing dan Iptu Gindo Manurung SH menuju sasaran di Jalan Garu I Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas.
Tepat di depan sebuah warnet, petugas yang mencurigai gerak-gerik pelaku langsung menghampiri, namun kedatangan petugas diketahui pelaku dan berusaha melarikan diri. Alhasil, aksi kejar-kejaran antara petugas dan pelaku tak terelakkan. Beruntung, gak jah dari lokasi petugas berhasil menangkap tersangka Wira alias Aseng.
Guna penyelidikan lebih lanjut, tersangka Wira alias Aweng digelandang ke Polsek Patumbak untuk ditindak lanjuti.