Bandung (SL) – Operasi Yustisi yang melibatkan aparat gabungan Satpol PP, polisi, dan TNI berhasil mengagalkan rencana sekelompok pemuda melakukan pesta seks di salah satu kamar hotel di Kota Bandung, Jawa Barat. Operasi ini digelar untuk membersihkan penyakit masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Bidang Penyidikan dan Penertiban Satpol PP Kota Bandung Mujahid dalam keterangannya terkait dengan pelaksanaan operasi tersebut.
Operasi yang melibatkan aparat gabungan tersebut tidak hanya bertujuan untuk memberantas penyakit sosial yang rentan terjadi di masyarakat. tetapi juga untuk menegakkan pelaksanaan peraturan daerah yang telah dibuat oleh pemerintah daerah berkaitan dengan kebersihan, ketertiban dan keindahan.
“Ada satu kamar yang diisi enam orang, di mana empat orang perempuan dan dua laki-laki. Jadi arahan pendamping kita di Korwas (koordinator pengawas) diindikasikan akan melakukan kegiatan yang tidak senonoh, pesta seks. Kita amankan dan jaring,” kata Mujahid di Bandung, Sabtu, (20/10)
Dalam keterangannya, Mujahid juga menjelaskan, pihaknya berhasil mengamankan sekelompok pemuda yang hendak melakukan pesta seks tersebut. Pihak keamanan juga berhasil menyita obat-obat terlarang yang diduga akan digunakan dalam acara tersebut.
Lebih lanjut Mujahid mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan salah satu warga negara Cina dalam operasi gabungan tersebut. Diketahui, warga negara Cina tersebut tengah berduan dalam kamar hotel bersama dengan seorang perempuan yang bukan istrinya. Karena itu, petugas kemamanan langsung mengamankan pria tersebut.
“Kita amankan diperiksa dulu sejauh mana, kedatangannya ke sini gimana. Kewenangan ada di kepolisian,” tutur Mujahid,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, masalah sosial seperti ini seakan menjadi kebiasaan masyarakat yang sulit diberantas. Adapun upaya pihak keamanan tidak cukup memberikan efek jera kepada masyarakat yang sering terlibat dengan masalah-masalah serupa. Karena itu, pihaknya secara rutin melakukan operasi agar masalah seperti ini benar-benar hilang.
“Giat ini rutin kita lakukan, guna menciptakan kondisi kota yang aman dan tertib, dengan giat ini juga sekaligus efek jera kepada warga yang berperilaku melanggar,” jelas Mujahid
Selain itu, jelas Mujahid, operasi ini dilakukan untuk memastikan perda tentang keamanan dan ketertiban benar-benar berjalan di masyarakat. Aturan tidak sekedar dibuat, tetapi pemerintah daerah juga harus memastikan pelasaksanaannya di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, untuk menidaklanjuti beberapa oknum yang terjaring dalam operasi tersebut, para petugas menyerahkan upaya selanjutnya kepada pihak kepolisian. Pihak kepolisian akan melakukan upaya penyelidikan lebih mendalam agar memastikan oknum yang terjaring benar-benar melakukan pelanggaran hukum.
“Kita belum bisa mengindikasikan (jenis obat) karena kewenangan ada di pihak kepolisian, jadi kita hanya posisinya mengamankan saja,” jelasnya. Hal ini dilakukan karena sesuai dengan wewenang dari pihak kepolisan. Selanjutnya pihak kepolisan akan membuktikan jenis tindak pidana apa yang dilakukan oleh oknum yang terjaring dalam operasi yustisi.
Dengan demikian, kata Mujahid, memberi titik terang bagi pihak kepolisian sendiri dalam melakukan proses hukum selanjutnya. Ia menambahkan, kerja sama antara aparat keamanan dalam memberantas penyakit sosial di masyarakat di Kota Bandung terus ditingkatkan.
Upaya ini dilakukan seiring dengan semakin berkembangnya bentuk-bentuk tindakan asusila yang ada. Karena itu, upaya untuk memberantas penyakit masyarakat ini tidak hanya dilakukan oleh sat pol PP tetapi melibatkan pihak kepolisian juga TNI.(dawainusa)