Meksiko (SL) – Seorang wartawan media cetak, El Heraldo de Chiapas, Mario Gomez, tewas ditembak di negara bagian selatan Chiapas, Meksiko, pada Jumat, 21 September 2018 lalu. Serangan ini merupakan yang terbaru terkait rentetan peristiwa kekerasan yang dialami oleh pers di salah satu negara paling berbahaya di dunia tersebut.
Dilansir dari koran yang memperkerjakannya, El Heraldo de Chiapas, kejadian bermula saat Mario Gomez meninggalkan rumahnya di Kota Yajalon pada Jumat, 21 September 2018, sore. Saat keluar dari rumahnya itu, ia langsung dihadapkan oleh dua tersangka. “Ia lalu ditembak di bagian perut,” tulis El Heraldo de Chiapas. Usai kejadian, Gomez langsung dilarikan ke rumah sakit setempat.
Namun sayang, nyawanya tak dapat diselamatkan. Sementara kedua tersangka melarikan diri dari TKP. “Kami dengan penuh semangat mengutuk agresi pengecut yang diderita oleh rekan kami. Kami menuntut otoritas yang kompeten untuk melakukan investigasi terhadap tindakan kriminal ini,” tulis surat kabar itu dalam catatan editorial, dikutip dari laman Republika, Sabtu, 22 September 2018.
Kantor kejaksaan negara setempat mengatakan, departemen pembunuhan akan menyelidiki kejahatan itu. Kejaksaan Chiapas sadar akan pentingnya kebebasan pers. Kejaksaan menegaskan kembali komitmen mereka untuk menyelesaikan kejahatan tercela ini dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Diketahui, tingkat kekerasan di Meksiko saat ini makin memprihatinkan. Geng-geng narkoba yang bersaing terpecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil setelah lebih dari satu dekade kampanye pimpinan militer untuk memerangi kartel. Hingga saat ini, tercatat sebelas Jurnalis tewas di Meksiko sejak tahun 2018. (mt/net)