Bandarlampung (SL) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) mengajak semua BEM se-Indonesia aksi keprihatinan terhadap penyelewengan dan ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kala.
Akibat tersungkurnya rupiah hingga menyentuh Rp15 ribu/dolar AS, kata Presiden BEM Unila M. Fauzul Adzim, pemerintah sudah kehilangan wibawa dan menimbulkan masalah bagi perekonomian Indonesia.
BEM Unila bersama BEM universitas dan perguruan tinggi yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lampung memulai aksi protes terhadap kinerja pemerintah yang menyengsarakan rakyat.
Menurut Fauzul Adzim, rupiah menyentuh angka Rp15 ribu/dolar AS merupakan level terendah dalam kurun 20 tahun terakhir. Ambruknya nilai rupiah bukan persoalan biasa, ujarnya.
Pemerintah jangan hanya berdalil kondisi tersebut dialami oleh seluruh negara terutama di Asia. Masyarakat yang merasakan dampaknya, ujar Fauzul Adzim.
Aliansi Mahasiwa Lampung menyatakan sikap agar pemerintah segera mengatasi persoalan ini. Mahasiswa meminta jadwalkan ulang proyek infrastruktur dan fokus kepada peningkatkan perekonomian UMKM berbasis perekonomian rakyat.
Menurut Fauzul, pemerintah juga harus mampu menjaga kedaulatan ekonomi dan wibawa pemerintah dalam sektor politik internasional dengan mengelola sendiri SDA-nya.
BEM Unila bersama BEM universitas dan perguruan tinggi lainnya yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lampung telah menggelar aksinya Tugu Radin Inten II, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung, Senin (10/9).
Mereka akan kembali turun ke jalan jelang kedatangan Presiden Jokowi pekan ini. (net)