Lampung Utara (SL) – Dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan 1439 H, DPD KNPI Kabupaten Lampung Utara bersama Majelis Pecinta Rasulullah SAW (MPR) Lampung Utara menggelar Dzikir dan Sholawat Bersama, yang dipusatkan di halaman parkir Stadion Sukung Kotabumi, Sabtu (12/05/2018), yang diimami Habib Abdurahman Al Haddad.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD KNPI Kab. Lampura, Muhammad Alvin menyampaikan kegiatan yang mengambil tema ini belajar membersihkan diri untuk menyambut Ramadhan yang suci. “Dengan ini kita berharap agar dapat menjalankan ibadah dengan khusuk dan diridhoi serta mendapat syafaat dari Allah SWT,” ujar M. Alvin dalam kata sambutannya.
Dirinya juga menyampaikan harapan, terkait dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, agar situasi dan kondisi di Lampura tetap aman, tenteram, dan damai.”Dalam doa ini kita bermunajat agar pemimpin dan calon pemimpin di Lampura dapat dijauhkan dari segala sifat kesombongan dan kekhilafan serta dibukakan pintu kebenaran dan amanah,” tuturnya.
Ketua DPD KNPI Lampura juga menghadirkab orangtua almarhum Yoghi Andhika, salah seorang sopir pribadi Bupati non-aktif Agung Ilmu Mangkunegara, yang menjadi korban akibat adanya dugaan penganiaan berat yang mengakibatkan kematian Yogi Andhika. “Baru-ini kita mendapatkan informasi dari berbagai pihak. Bahkan, DPD KNPI Lampura bersama beberapa aktifis kemanusiaan ikut mengawal pengungkapan kasus tragedi kemanusiaan yang menimpa diri Yogi Andhika,” papar M. Alvin.
Bagaimana kezhaliman telah terjadi terhadap masyarakat kecil. Tragedi kemanusiaan yang menyangkut nama baik Kab. Lampura di mata nasional. “Sampai hari ini, pengungkapan kasus yang telah ditangani aparat penegak hukum masih sangat lambat proses kepastian hukumnya,” tegas M. Alvin.
Hadirnya keluarga dalam kegiatan dimaksud, tambah M. Alvin, merupakan fakta. “Dengan melsanakan dzikir dan do’a bersama, kita bermunajat kepada Allah SWT agar almarhum diberikan kelapangan di alam kubur dan proses hukum pengungkapan kasus ini dapat berjalan dengan cepat. Kehadiran keluarga juga sebagai bukti bahwa informasi yang kita dapatkan merupakan sebuah fakta, bukanlah cerita bohong atau hoax,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama ibunda almarhum Yogi Andhika, Fitria Hartati menyampaikan harapan agar kasus yang menimpa putra keduanya itu dapat cepat terungkap. “Saya berharap agar segalanya dapat segera terbuka agar tidak ada fitnah yang berkepanjangan. Sampai saat ini belum ada yang bisa mengungkap kasus ini,” tutur ibunda almarhum. (Ardi)