Lampung Utara (SL) – Mendekati arena Pilkada Serentak 27 Juni 2018, sepertinya bermacam strategi pemenangan dilakukan oleh oknum Tim Sukses untuk meraih simpati masyarakat sampai dengan menjatuhkan elektabilitas pasangan calon lawan.
Seperti yang ditemui awak media ini pada Senin, (07/05/2018), di Pasar Pagi Kotabumi bertaburan selebaran yang diduga kuat berisi black campaigne (kampanye hitam) yang ditujukan pada Calon Gubernur Petahana, M. Ridho Ficardo.
Dalam selebaran yang tidak diketahui dengan pasti penyebarnya itu, tertulis lembaga Aliansi Masyarakat Peduli Gubernur, dengan tulisan yang mengambil judul “Kisah Nyata M. Ridho Ficardo dan Sinta Melyati”.
Menanggapi adanya suatu dugaan black campaigne dimaksud, anggota DPRD Kabupaten Lampura Dedy Andrianto menyayangkan bertaburnya selebaran itu.
“Dalam pesta demokrasi politik, strategi black campaigne kadangkala menjadi salah satu langkah yang dilakukan oknum tertentu guna menggerus elektabilitas calon tertentu. Apa yang merebak di Lampura hari ini, (Senin, 07/05/2018), secara otomatis melukai kemurnian dari pelaksanaan Pilkada Serentak yang tidak lama lagi akan dihelat,” papar Sekretaris Fraksi Nurani Berkeadilan DPRD Lampura, Dedy Andrianto, saat diwawancarai Senin, (07/05/2018), di kantornya.
Dirinya mengimbau agar warga Lampura tidak mudah terprovokasi dengan strategi black campaigne oknum-oknum tertentu.
“Saya yakin, rakyat Lampura sudah cerdas dan dewasa dalam menentukan sikap serta pilihannya. Insiden yang terjadi pada hari ini bukanlah suatu persoalan yang prinsip. Ini hanya sebuah dinamika dalam geliat pesta demokrasi Pilkada,” ungkapnya. (Ardi)