Lampung Selatan (SL)-Hujan yang cukup tinggi, menguyur wilayah Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, mulai Minggu (25/2/2018) malam hingga Senin (26/2/2018) pagi, mengakibatkan merendam ratusan hektar (Ha) areal pertanian (sawah) serta menggenangi halaman rumah warga, dan membuat longsornya tanah pada bangunan jembatan, serta akses jalan terendam.
Berdasarkan data yang di dapat suarapedia.com, Kecamatan Palas yang mengalami banjir akibat hujan yang terjadi adalah, Desa Bandan Hurip, mengalami banjir merendam ratusan hektar (Ha) sawah, dengan kondisi sebagian besar sudah ditanam padi, umur padi baru 7 sampai 15 hari dan sebagian kecil belum ditanam padi.
Desa Pulau Jaya, banjir merendam puluhan Ha sawah (Kurang lebih 50 Ha) dengan kondisi sebagian yang sudah ditanam padi dan sebagian belum ditanam padi. Desa Sukamulya, mengalami kerusakan pada jembatan akibat gerusan arus air hujan, sehingga membuat tanah longsor. Desa Pulau Tengah, banjir merendam puluhan Ha areal Pesawahan dengan kondisi sebagian sudah ditanam padi, dengan umur tanaman padi baru berusia rata-rata 1 minggu tanam, dan sebagian belum di tanam padi, banjir juga menggenangi area halaman rumah warga yang letaknya di pinggir sawah, dengan ketinggian air sekitar 20 CM.
Desa Mekar Mulya, banjir merendam ratusan hektar (Ha) areal pesawahan, dengan kondisi sebagian sudah tanam padi, umur padi baru 1 minggu, dan sebagian belum ditanam padi. Desa Palas Jaya, banjir merendam puluhan hektar areal pesawahan, dengan kondisi sebagian sudah ada yang tanam, dan sebagian belum di tanam padi. Desa Palas Pasemah, banjir merendam puluhan hektar areal pesawahan dengan kondisi sebagian sudah ditanami padi, umur padi baru 1 minggu berjalan, dan sebagian areal sawah belum di tanam padi.
Dan Desa Tanjung Jaya, banjir juga merendam puluhan hektar areal pesawahan dengan kondisi sebagian sudah tanami padi, dan sebagian belum ditanami padi. Sedangkan akses jalan yang menghubungkan dari Desa Bumi asih, dan Bumi restu terendam, namun jalan tersebut masih bisa dilalui.
Akibat banjir karena curah hujan yang mengguyur di wilayah Kecamatan Palas, para petani mengalami kerugian gagal tanam padi, namun mayortas para petani masuk menjadi anggota AUTP (Asuransi usaha tani padi) sehingga kerugiaan yang dialami petani akan mendapat bantuan dari pihak asuransi, namun melalui beberapa kriteria, sebab aturan bagi petani yang mendapat bantuan setelah tanaman padi berusia 30 hari (satu bulan). Bagi petani yang telah menanam padi rata-rata baru berumur satu minggu, apabila banjir tidak mengalami penyurutan, pada areal sawah, tanaman padi milik petani dibawah 1 minggu setelah tanam, diperkirakan, akan mengalami Puso (Gagal tanam).
Sementara salah satu petani Into (49) asal Desa Pulau Tenggah yang di hubungi melalui via telpon, dirinya sangat berharap mendapatkan bantuan benih padi dari dinas yang terkait.
“Harapan saya, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah, agar bisa membantu masalah yang ada di petani. Apalagi, para petani yang sudah menanam padi, kalau dua sampai empat hari tidak surut sawahnya, dipastikan bibit yang siap tanam akan gagal ditanam. Saya sangat berharap mendapatkan bantuan bibit padi,” katanya. (Spd/nt)