Lampung Utara (SL)-Jalinan persaudaraan antarsesama insan merupakan hal mutlak yang wajib dipertahankan. Banyak pola dalam masyarakat adat di negeri ini dalam hal mengikat tali persaudaraan dan jalinan silaturahmi yang mengakar dalam struktur kekerabatan dan tatanan adat istiadat.
Peristiwa dilangsungkannya prosesi Muwaghei (tradisi masyarakat adat Lampung dalam hal pengakuan persaudaraan keluarga besar) antara Hi. Bachtiar Basri glr. Suttan Satria Negara dengan Hi. Zainal Abidin glr. Suttan Rajo Mangkunegara, yang dilangsungkan pada hari Sabtu, (17/02/2018), di Sessat Marga Negeri Sungkai Bungamayang, Desa Negeri Sakti Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, menorehkan catatan emas bagi seluruh masyarakat setiap tingkatan.
Disampaikan Ketua Penyelenggara Muwaghei, Hidayat Lembasi, tradisi adat Muwaghei merupakan hal yang lazim dilakukan dalam ranah kekeluargaan masyarakat adat Lampung.
“Dalam proses tradisi Muwaghei memiliki makna yang tidak ternilai dalam kerukunan hidup bermasyarakat. Tujuan utama yang terkandung dalam Prosesi Muwaghei, yakni meningkatkan tali persaudaraan dan merekatkan jalinan silaturahmi,” ujar Hidayat Lembasi, Sabtu, (17/02/2018), dalam kata sambutannya.
Lebih lanjut disampaikannya, bersatunya kedua tokoh di Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Utara ini dalam ikatan persaudaraan keluarga besar sangat sejalan dengan perintah Allah SWT serta ajaran dan tuntunan keimanan Agama Islam.
“Allah SWT memerintahkan seluruh hamba-Nya agar senantiasa menjaga tali silaturahmi. Secara tersirat, Muwaghei merupakan perwujudan dari pelaksanaan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” tuturnya.
Ditambahkan Hidayat Lembasi, pelaksanaan Muwaghei antara Hi. Bachtiar Basri glr. Suttan Satria Negara dengan Hi. Zainal Abidin glr. Suttan Rajo Mangkunegara, yang disaksikan Perwatin Marga Sungkai Bungamayang dan Perwatin Adat Abung Siwo Migo serta ratusan masyarakat dari berbagai tingkatan ini, diharapkan memberi dampak positif bagi seluruh masyarakat di Prov. Lampung dan Kab. Lampura.
Senada dengan hal tersebut, Hi. Mukhlis Basri, tokoh masyarakat Kab. Lampung Barat yang hadir menyaksikan prosesi Muwaghei kedua tokoh dimaksud, menyampaikan bahwa dengan bersatunya kedua tokoh Lampung dalam ikatan persaudaraan ini akan berdampak positif bagi perkembangan kebudayaan serta tatanan hidup bermasyarakat.
“Mereka ini (Bachtiar Basri dan Zainal Abidin.red) tidak bisa dipungkiri merupakan aset bangsa, aset Prov. Lampung juga Kab. Lampung Utara. Saya berkeyakinan, peristiwa Muwaghei kedua tokoh ini akan mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam tatanan kehidupan masyarakat di setiap tingkatan. Ini merupakan contoh yang harus menjadi tauladan bagi kita semua selaku insan manusia yang taat terhadap perintah Allah SWT.,” ujar Mukhlis Basri, kepada Sinarlampung.com, Sabtu, (17/02/2018), di lokasi. (ardi)