Lampung Barat (SL) – Hanya dalam dua tahun, Ikatan Guru Indonesia mampu melatih lebih dari satu juta guru di Indonesia. Walaupun tidak bergantung ke APBD dan APBN, Ikatan Guru Indonesia tentu saja mendapat bantuan dan dukungan non materil.
Bagi IGI, tak dihalangi pun sudah menjadi bantuan tersendiri, apalagi jika para pimpinan daerah atau pejabat daerah menghadiri kegiatan peningkatan kompetensi guru yang dikelola oleh IGI. Berbagai tantangan dan hambatan di daerah telah membangun militansi kawan-kawan IGI.
Rekor satu juta guru terlatih di kabupaten kota inilah yang kemudian mendorong, Ikatan Guru Indonesia ingin memberikan penghargaan kepada berbagai pihak untuk mendapatkan penghargaan khusus dari Ikatan Guru Indonesia pada berbagai kategori. Penghargaan ini akan diberikan pada tanggal 28 September 2018 di Jakarta Convention Centre (JCC).
IGI akan mengundang Wapres, Menko PMK, Mendikbud dan Menag untuk menyerahkan langsung penghargaan tersebut. Berdasarkan hasil seleksi panitia Anugerah Pendidikan Indonesia (API) Ikatan Guru Indonesia (IGI), dengan katagori bupati, dari 397 Bupati yang mendapatkan Anugerah Pendidikan Indonesia (API) hanya 25 orang Bupati, dua diantaranya dari Provinsi Lampung, yakni Hi. Parosil Mabsus, S.Pd, Bupati Lampung Barat dan Chusnunia Chalim, M. Si Bupati Lampung Timur.
Sementara untuk katagori gubernur, dari 33 hanya 4 orang gubernur yang mendapatkan API yakni Gubernur Papua Barat, Gubernur Sulawesi Tengah, Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, M.Si Menurut Ketua IGI Lampung, Ahmad Nurkholish, M.Pd. API yang diberikan kepada kepala daerah (Gubernur dan Bupati) dikarenakan masing-masing pejabat sudah memenuhi kriteria dan persyaratan tokoh penerima API.
“Diantaranya telah menunjukan komitmenya terhadap peningkatan kompetensi guru, (2) Memberikan layanan yang baik dan professional terhadap kinerja guru, (3), konsisten memberikan anggaran yang lebih bagi dunia pendidikan, (4), serius meningkatkan Angka Partisipasi Kasar, (5) tidak diskriminatif dalam usaha pengembangan organisasi profesi guru, (6) turut mengembangkan gerakan literasi nasional dan (7) menyokong secara penuh gerakan wajib belajar 9 tahun dengan segala kebutuhannya,” ungkap salah satu anggota IGI.
Harapanya, setelah penghargaan diterima, yang insya Allah akan diberikan oleh Bapak Mentri Pendidikan Muhajir Effendi dan Mentri Agama Lukman Hakim Syaifudin, pada tanggal 28 September di JCC, peningkatan mutu dan kompetensi guru tidaka berhenti bahkan harus berkelanjutan, sebab tugas besar Ikatan Guru Indonesia (IGI) membina dan melatih guru se-Indonesia akan semakin maksimal, jika pemerintah kabupaten kota dan provinsi yang sudah menerima API makin memberikan support secara massif, sehingga gubernur dan walikota/bupati yang belum meraih API tahun ini, bisa ikut andil menyokong program IGI melatih 2 juta guru menjadi guru terlatih. (agus salim)