
Ibu Merantau ke Taiwan Ayah Sibuk Kerja, Anak Perempuan 10 Tahun Dicabuli Tetangga di Lampung Timur
Lampung Timur, sinarlampung.co-Seorang pria berinisial SG (49) nyaris diamuk massa setelah terbongkar melakukan tindakan pencabulan terhadap seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Kasus dilaporkan ke Polisi Selasa 8 April 2025.
Kanit Reskrim Polsek Labuhan Ratu, Aipda Arif, mengatakan aksi bejat SG terbongkar setelah ketua RT bernama Suroto, menemukan foto korban di ponsel pelaku yang memperlihatkan korban dalam keadaan tidak berbusana.
Dan foto tersebut menjadi titik awal terbongkarnya kasus pencabulan yang diduga dilakukan sejak bulan Februari 2025. Setidaknya pelaku sudah tiga kali melakukan aksinya kepada korban, dengan iming iming uang Rp20 ribu rupiah. Foto korban juga sampai ke pada ayah korban, sementara ibunya masih menjadi pekerja migram di Taiwan.
Warga yang marah kemudian ramai-ramai mendatangi rumah pelaku yang tidak jauh dari rumah korban. Melihat situasi memanas, salah seorang warga cepat memberikan informasi kepada pihak kepolisian. “Anggota Babinkamtibmas yang mendapat laporan langsung bergerak cepat mendatangi lokasi dan berhasil mengamankan pelaku ke Mapolsek Labuhan Ratu,” ujar Arif.
Dihadapan Polisi, SG mengakui perbuatannya. Dan modus yang digunakan pelaku memberikan iming-iming uang sebesar Rp20 ribu rupiah sambil membujuk rayu korban. Pelaku juga mengancam korban agar tidak menceritakan perbuatannya kepada siapa pun setiap kali usai melakukan aksinya.
Hasil visum kepada korban menguatkan bahwa tindakan tersebut telah mencapai tingkat persetubuhan. Pelaku beraksi saat orang tua korban tidak ada di rumah. Sang ayah yang bekerja, dan ibu memang sedang bekerja di Taiwan.
“Pelaku SG ini memanfaatkan situasi untuk melancarkan aksinya. Saat ini, SG telah kita tahan, dan akan menjalani proses hukum sesuai dengan perbuatannya. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan anak dan keharusan masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya,” kata Kanit. (Red/*)