Kota Metro, sinarlampung.co – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 terasa sudah di ambang mata. Semua Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, berlomba-lomba merebut simpastian Partai Politik.
Semua kandidat Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, tengah menyiapkan rangkaian taktik strategi guna menghipnotis dari masing-masing Ketua Partai Politik yang menjadi target.
Tak Heran, jika semua Bakal calon melirik parpol yang membuka penjaringan Pilkada. Dan, semua Bakal calon punya jaringan cukup efektif untuk komunikasi ke tingkat pengurus pusat Parpol, terlebih bagi kandidat Bakal Calon yang berasal dari kader partai.
Akan tetapi, tak dipungkiri bahwa untuk memperoleh rekomendasi Parpol, harus berjuang, khususnya kandidat Bakal Calon yang masih baru mencari perahu. Karena, setiap parpol memiliki Ideologi partai, dan juga syarat dan ketentuan kepartaian yang berbeda-beda, dan penentu rekomendasi parpol adalah pengurus pusat.
Pilkada Kota Metro, ada 3 Parpol yang membuka penjaringan yakni Partai Nasdem, Demokrat dan PDI Perjuangan.
Parpol lain, terbuka namun secara internal khusus dalam bentuk koordinasi dan silaturahmi. Seperti PKS misalnya, meski sudah diketahui Ketua PKS Kota Metro, Ahmad Khuseini juga dimandatkan Parpolnya maju di Pilkada Kota Metro sebagai kandidat Calon Wali Kota, dan Kader Partainya Wasis Riyadi mengambil posisi sebagai Bakal calon Wakil Wali Kota.
Disisi lain, ada kandidat bakal calon Wali Kota dari partai Golkar, Hi. Tondi MG Nasution, ST, disusul kandidat incumbent yang sebelumnya berangkat jalur perseorangan, yakni dr. Wahdi Sirajuddin telah mengambil berkas penjaringan di PKS dengan posisi calon Wali Kota dan Hi. Qomaru Zaman mengambil berkas di PKS sebagai Calon Wakil Wali Kota.
Selanjutnya Muhammad Daud mengambil posisi Bakal Calon Wakil Wali Kota.
Para kandidat Bakal calon kepala daerah tersebut, telah membangun komunikasi politik dengan Ketua PKS Ahmad Khuseini. Dan PKS, akan berkomitmen mengawal dan memenangkan siapapun yang mendapatkan rekomendasi dari DPP PKS, karena tugas perintah partai.
Disisi upaya penjajakan simpati pengurus Partai, masing – masing kandidat tersebut tengah berupaya intens untuk mendapatkan rekomendasi, terkhusus kandidat Incumbent dr. Wahdi dan Hi. Qomaru Zaman, yang baru pertama kali mencoba masuk jalur partai politik atau gabungan partai politik.
Meskipun dr. Wahdi sudah dapat dipastikan akan dibawa oleh Partai Nasdem, namun belum cukup mengantarkannya menjadi Calon Wali Kota. Maka, untuk memenuhi syarat pemenuhan, dr. Wahdi terus upaya menggaet PKS.
Hi. Ahmad Khuseini dan Wahdi sudah berkomunikasi politik. Namun perlu diketahui, secara personalitas Ahmad Khuseini, dengan kekuatan penuh akan siap maju sebagai Calon Wali Kota dan atau dipinang sebagai Wakil Wali Kota.
Artinya, dimungkinkan PKS akan memberangkatkan Kader Partai. Bisa jadi juga, Ahmad Khuseini di ambil oleh dr. Wahdi, meski sangat tidak mengisyaratkan.
Bisa diberi nilai, PKS cukup seksi di tengah musim Pilkada Kota Metro 2024. Apalagi muncul kabar TONI duet kandidat Tondi – Khuseini, semakin kental keseksian PKS.
Sebagian warga Kota Metro, termasuk warga basis militansi, mulai menggandrungi duet “TONI” (Tondi – Khuseini)
Melirik Pilkada 2024 Depok – Jawa Barat, Golkar – PKS dipastikan koalisi. Bukan tidak mungkin di Pilkada Kota Metro pun bisa koalisi mengusung.
Sebagaimana diketahui, PKS merupakan partai militansinya patut di akui. Dengan kekuatan mesin partai yang stabil, tak heran PKS Kota Metro “Seksi”. Terlebih kemenangan Pileg lalu.
“TONI” Tondi – Khuseini di rumorkan berpasangan dengan di topang beberapa pengusaha dan beberapa Tokoh kepartaian yang dominasi Pileg lalu, termasuk pengusaha Hi. Muhammad Daud.
Di sisi lain, Hi. Tondi MG Nasution di gadang – gadang akan mendominasi Pilkada Kota Metro, jika berpasangan dengan Hi. Ahmad Khuseini dengan kekuatan 50:50 bersatu, tidak menguras energi.
Memang kedua tokoh ini belum ada kesepakatan untuk berdampingan dan belum dapat memastikan rekomendasi masing-masing Parpol (Golkar – PKS).
Meski begitu, keduanya terlihat mesrah dan memang mitra dalam tugas di legislatif sebagai unsur pimpinan. Tentunya, komunikasi keduanya tidak diragukan.
Ahmad Khuseini memiliki kemampuan yang tak bisa dikatakan biasa-biasa saja. Bahkan dapat dikatakan, Ahmad Khuseini Kuda Hitam.
Sosok Tondi pun demikian, kuda perang yang tidak hanya bisa berlari kencang, tetapi punya inisiatif untuk melambat, berhenti, dan bahkan berbelok untuk meraih kemenangan tanpa harus menghabiskan tenaga.
Artinya, keduanya (Tondi & Khuseini) belum pernah kalah dalam berperang.
Semua memiliki potensi merebut Parpol, apalagi Pilkada 2024, dapat dikatakan keduanya sebagai Petarung Elit Nasional, dan tidak dapat di ragukan kemampuan keduanya.
Ada kekuatan Koalisi Parpol Demokrat, PKB dan Gerindra yang di kabarkan berkoalisi dan akan All Out untuk Tondi MG Nasution.
Sementara itu, PDI – P masih dalam ke internalannya, karena kemenangan pileg 2024, mengantarkan PDI P sebagai pemenang 5 Kursi. Meskipun beberapa kandidat balonkada telah mengambil dan memulangkan berkas form penjaringan pilkada, termasuk kader PDI – P di posisi Calon Wakil Wali Kota yakni Adi Prasetyo. (*)