Lampung Tengah, sinarlampung.co-Diduga kesal Timnya kalah dalam pertandingan sepakbola antar kampung, puluhan anggota Brimob Gunung Sugih melakukan pengeroyokan terhadap seorang suporter tim lawan, saat kompetisi sepakbola antarkampung (tarkam) Karang Taruna Cup Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Jumat 26 Januari 2024, sore.
Akibatnya, sang suporter tuan rumah, Rahmad Hidayatullah (23), mengalami luka dan memar. Peristiwa itu sempat viral dan ramai memicu kemarahan warga Buyut Udik. Beruntung Polres Lampung tengah cepat mengamankan 24 anggota Brimob yang terlibat, dan menangkan warga.
Peristiwa itu dipicu saat pertandingan sepak bola antar kesebelasan Kampung Trunjono dengan Kampung Buyut Udik, Kecamatan Pungur, Lampung Tengah. Tim Brimob berada di kesebelasan Kampung Trunjono melawan tuan rumah Buyutudik.
Rahmad Hidayatullah, warga Kampung Buyut Udik menjadi korban penganiyaan (dipukul dan ditendang) oleh pemain sepak bola dari Trunjono dengan nomor punggung 9 yang diduga kuat anggota Brimob. Sementara 22 pelaku yang diduga anggota Brimob yang tergabung dalam suporter dan warga Trunjono sebagai pemain sepak bola.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan perkara diduga kuat awal persoalan dipicu lantaran tim sepak bola dari kampung sebelah kampung Trunjono yang didominasi pemain dari Brimob tersebut kalah dalam bertanding melawan tim tuan rumah kampung Buyut Udik.
Tak terima dengan kekalahan tersebut, warga yang na’as jadi korban babak belur hingga tak bisa bangun dari tempat tidur. Berdasarkan keterangan dari banyak saksi dilokasi kejadian dan terekam dalam video shoot HP warga yang sempat mendokumentasikan tampak Korban dikejar dan dianiaya oknum Brimob lalu dipukuli dan ditendang hingga babak belur.
Kepala kampung Buyut Udik Ibnu Hajar membenarkan kejadian tersebut, Karena ia sempat melerai perkelahian itu. Penjelasan Kepala Kampung, Penganiayaan terjadi dipinggir jalan sekitar area lapangan sepak bola Buyut Udik. Dan mengantisipasi amukan warga, sekitar 22 anggota Brimob tersebut dikumpulkan di lapangan, guna meredam amarah warga Kampung yang sudah geram memanas ramai datang kelokasi lapangan.
“Dalam situasi keadaan yang memungkinkan ada gesekan benturan fisik antara warga dan Brimob maka saya meminta kepada danki Brimob yang hadir ditempat kejadian agar pelaku pengainaayaan tersebut diproses secara hukum sesuai dengan undang undang yang berlaku”, Kata Ibnu Hajar.
Warga Buyutudik tak terima penganiayaan terhadap Rahmad Hidayatullah. Mereka mengepung puluhan tempat tinggal para penganiaya dan menggiringnya ke lapangan sepakbola. Hingga malam hari jumlah, massa makin ramai yang berkumpul di lapangan hingga mencapai ribuan massa.
Tokoh masyarakat Buyutudik H Rusliyanto bersama Kepala Kampung menenangkan warga Buyutudik. Keduanya minta warga tak membuat keributan. Malam hari itu juga, senior Brimob Lampung Tengah Ipda Huda datang ke lokasi. Dia meminta maaf kepada warga dan berjanji akan melaporkan ke atasannya agar yang salah diproses.
Brimob dan Polda Lampung Minta Maaf
Komandan Satuan Brimob (Dansat Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung yang turun kelokasi cepat meminta maaf atas terjadinya pertikaian yang melibatkan personelnya.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah mengatakan, pihaknya meminta maaf atas terjadinya peristiwa itu. “Kami dengan rendah hati meminta maaf dan mohon dimaafkan kepada seluruh warga yang terdampak peristiwa itu,” kata Umi dalam keterangan tertulis, Minggu 28 Januari 2024.
Umi mengatakan, permintaan maaf secara khusus telah disampaikan langsung oleh Dansat Brimob Kombes Yustanto Mujiharjo dan Kapolres Lampung Tengah AKBP Andi Purnowo Sigit kepada keluarga korban. “Seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh kepolisian,” kata Umi.
Umi menjelaskan, Polda Lampung juga memastikan anggota yang terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Polda Lampung masih menyelidiki peristiwa ini secara mendalam. Kita pastikan anggota yang terbukti bersalah akan ditindak tegas,” kata Umi.
Puluhan personel Polres Lampung Tengah dan anggota Brimob datang ke Buyut Udik untuk menjemput 22 anggota yang terlibat penganiayaan. Mereka yang menganiaya adalah anggota dari Brimob Pelopor Mabes Polri yang rencana ditempatkan di Mesuji. Namun karena Markas Brimob Mesuji belum jadi sementara dititipkan di Batalyon B Lampung Tengah. (Red)