Pesawaran, sinarlampung.co – Tim PKM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Adila melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Karang Taruna Desa Tanjung Agung menjadi Sentra Produksi Olahan Tepung Pisang sebagai Pangan Fungsional Berbasis Ekonomi Kerakyatan”.
Kegiatan itu digelar di aula Desa Tanjung Agung, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, dengan melibatkan peserta sebanyak 20 orang Karang Taruna dan 5 orang ibu PKK, Sabtu (7/10/2023).
Kegiatan tersebut bertujuan memotivasi masyarakat untuk berwirausaha melalui pembuatan tepung pisang menjadi produk olahan pisan dan mampu mengembangkan usaha tersebut bagi masyarakat Lampung pada umumnya dan masyarakat Desa Tanjung Agung pada khususnya.
Dalam kegiatan tersebut, tim PKM STIKES Adila memberikan pengetahuan mengenai cara membuat pisang menjadi tahan lebih lama dengan menjadikannya tepung pisang yang kemudian diolah menjadi produk olahan.
Dengan demikian, masyarakat dan Karang Taruna Desa setempat yang mengikuti pelatihan ini dapat membuat produk olahan sendiri untuk menjadi produk andalan yang bernilai ekonomi. Peserta pelatihan dapat pula memperhitungkan harga pokok yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk olahan tersebut.
Peserta pelatihan dapat pula menjadikan kegiatan ini sebagai dasar pembentukan usaha wiraswasta atau UMKM di Desa Tanjung Agung. Kegiatan ini sekaligus menunjukkan eksistensi dan aksi nyata dari STIKES Adila ke masyarakat, serta menjalin tali silaturahmi dengan masyarakat di Desa Tanjung Agung.
Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Agung Noval Suryatama dan 20 orang anggota karang taruna 5 orang ibu PKK peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan pembuatan produk tepung pisang hingga produk kue dan berbagai jenis makanan dengan bahan pokok tepung pisang.
Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Agung, Noval Suryatama berharap tim PKM Stikes Adila dapat secara konsisten membimbing agar tujuan hingga produk UMKM dari Karang Taruna Desa Tanjung Agung dapat eksis dan berkembang serta produktif.
“Dan selanjutnya melibatkan dan mendapat dukungan pemerintah kabupaten Pesawaran agar nantinya produk yang dihasilkan karang taruna dapat menjadi salah satu komoditi andalan kabupaten Pesawaran yang merupakan salah satu daerah penghasil pisang,” kata Noval.
Sekadar informasi, pengabdian masyarakat tahun ini dilaksanakan dalam beberapa kali pertemuan. Hari pertama yang terlaksana, yaitu survey pelaksanaan kegiatan, hari kedua penyuluhan terkait kegiatan, hari ketiga pelatihan pembuatan pisang, hari ke empat pelatihan pembuatan produk pangan fungsional dari tepung pisang, hari kelima evaluasi pembuatan tepung pisang dan produk pangan fungsional dirangkaikan dengan penyusunan konsep untuk UMKM. (AD)