Pesawaran (SL)-Setelah viral dalam pemberitaan, persoalan hasil pekerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikeluhkan warga desa di dua Kecamatan Kabupaten Pesawaran kini sampai di telinga salah satu tokoh Masyarakat Lampung sekaligus Ketua Umum (Ketum) Lembaga Pengawasan Pembangunan Provinsi Lampung (LP3L), Muhammad Alzier Dianis Thabranie.
Alzier sebagai putra daerah Kabupaten Pesawaran sangat menyayangkan proyek SPAM yang menelan anggaran cukup fantastik itu, sampai detik ini belum memberi manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan pasokan air bersih. Tidak cukup sampai disitu, Alzier juga mempertanyakan alasan SPAM yang sudah serah terima tersebut tetapi airnya tak kunjung mengalir.
“Pengerjaan proyek SPAM air bersih yang tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat, kok bisa airnya tidak mengalir, ini kenapa. Anggarannya kan besar, jadi harus jelas sebab tidak mengalirnya itu apa. Beri penjelasan yang pasti jangan hanya diberi janji saja yang pasti harus ada pertanggung jawaban dari dinas terkait ataupun dari pihak pelaksana,” tegas Alzier kepada wartawan sinarlampung.co via sambungan seluler, Rabu 22 Februari 2023.
Bahkan dia menyarankan agar melaporkan kepada pihak berwenang apabila ditemukan kejanggalan dan terdapat indikasi korupsi di dalam pengerjaan proyek SPAM tersebut bila perlu sampai kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Bila memang ditemukan kejanggalan dan adanya dugaan korupsi di dalam pengerjaan proyek SPAM, kenapa tidak laporkan saja. Lengkapi saja berkas-berkasnya, kemudian laporkan kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung bila perlu sekalian laporkan juga ke KPK. Tak usaha takut-takut ya,”
“Saya selaku putra daerah Kabupaten Pesawaran sangat menyayangkan sekali negara sudah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah, tapi pada kenyataannya tidak memberikan manfaat apapun kepada masyarakat,” pungkas Alzier.
Di lain pihak, Ketua Komisi lll DPRD Kabupaten Pesawaran saat dihubungi kembali pada Rabu 22 Februari 2023 mengatakan bahwa Kamis, 23 Februari 2023 besok, pihaknya akan mengadakan rapat komisi menindaklanjuti perihal tidak mengalirnya air SPAM yang ada di desa Pasar Baru Desa Kedondong way kepayang kubu batu tersebut. “Dan insya Allah kami akan turun ke lokasi pada hari Jumat,” kata Aryaguna.
Diinformasikan kembali, hasil pekerjaan proyek SPAM senilai Rp7,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2022 dikeluhkan dan membuat geram warga desa di dua Kecamatan (Kedondong dan Way Khilau). Pasalnya, proyek air bersih hingga kini tidak memberi manfaat apapun bagi warga setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih belum memberi tanggapan terkait belum mengalirnya air dari SPAM yang sudah selesai pengerjaan dan sudah serah terima itu. Saat media ini berupaya meminta konfirmasi, Kepala Dinas PUPR, Fikri enggan mengangkat telepon bahkan tak menanggapi atau membalas pesan singkat wartawan. (Mahmuddin/Red)