Kota Metro (SL)-Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Metro memberikan pelatihan terkait pertolongan pertama pada kecelakaan atau keadaan darurat di lingkungan dan bencana kepada relawan gabungan Palang Merah Remaja (PMR).
Ketua PMI Kota Metro, Silfia Naharani Wahdi mengatakan, selain bergerak menyediakan kebutuhan stok darah, PMI juga memberikan pelatihan kepada relawan. Hal ini berguna agar relawan PMR siap siaga dalam memberikan pertolongan ketika terjadi kecelakaan dan bencana alam.
“PMI bergerak tidak hanya untuk kebutuhan stok darah saja, tetapi juga menumbuhkan sisi kemanusiaan dan saling tolong menolong. Karena itu, kita melatih para relawan PMR agar bisa menolong saat dibutuhkan,” kata dia usai pelatihan di Halaman Masjid Taqwa Metro. Sabtu, 22 Oktober 2022.
Menurut Silfia, dalam pelatihan tersebut para relawan PMR dibekali berupa cara menangani korban, seperti korban kecelakaan, patah kaki, tangan sampai leher. “Semua ada cara dan tekniknya sendiri, jika salah penanganan korban akan mengalami kesulitan dalam bernafas. Bahkan, hingga kematian,” jelasnya.
Silfia melanjutkan, tak hanya pembekalan tata cara pertolongan pertama saja, relawan PMR juga harus memiliki rasa kepekaan terhadap suatu insiden. “Relawan PMR kita siap turun di wilayah yang sedang tertimpa bencana alam. kita harus cepat dan tanggap membantu. Oleh karena itu mereka harus terlatih semua. Begitupun kader PMI juga siap untuk dikirim ke suatu daerah yang terkena bencana alam. Tujuan nya untuk membantu karena tugas mereka untuk membantu sohibul musibah,” imbuhnya.
Silfi menyebutkan, ada sekitar 250 relawan PMR yang terdiri dari siswa-siswi sekolah di tingkat SMA di Kota Metro yang mengikuti pelatihan. Seluruh relawan sebelumnya telah mengikuti ekstrakurikuler PMR di sekolah masing-masing. Kegiatan ini diharapkan bisa berjalan secara berkelanjutan (sustainable). (Red)