Bandung (SL)-Destinasi Nimo Highland adalah
sebuah wisata yang terletak di perkebunan teh Malabar, Pengalengan, Bandung, Jawa Barat. Wisata dengan konsep alam ini, menjadi ‘lahan basah’ warga yang tinggal di wilayah sekitar.
Manager Nimo Highland, Taufik Muhamad Rafi mengatakan, pihaknya menyediakan fasilitas 100 persen untuk UMKM, terutama pusat oleh-oleh. 99 persen karyawan merupakan warga Pengalengan asli dan sisanya berasal dari Bandung.
“Hanya Team Marketing yang berasal dari Bandung. Pengelola Foodcourt juga warga Pengalengan dengan proses screening ketat serta kualitas yang mumpuni,” kata dia kepada sinarlampung.co. Minggu, 18 September 2022.
Rafi menjelaskan, Nimo merupakan sebuah destinasi wisata di bawah naungan PT. Kreasi Alam Parahyangan (KAP) yang bekerjasama dengan PT. Perkebunan Nusantasa (PTPN) Jawa Barat.
Ia juga memaparkan, Nimo singkatan dari Nini Mountain yang awalnya dikenal dengan Puncak Gunung Nini. “Ini merupakan destinasi lama kemudian kita konsep ulang dengan kemasan lebih modern dengan re-branding Nimo Highland,” paparnya.
Wisata ini, lanjut dia, dilaunching bertepatan dengan hari raya Idul Fitri pada tanggal 2 Mei 2022 lalu. “Kita sudah jalan bulan ke empat pengunjung masih stabil dan ramai,” katanya.
Dia menambahkan, Nimo memiliki beragam wahana yang bisa dinikmati. Menurutnya,
Jembatan Kaca menjadi ikonik. Wahana lainnya, Seperti ATV, Berkuda, Bioskop Virtual dan Paintball. “Selain Jembatan Kaca, ATV juga banyak diminati pengunjung dengan 25 unit perhari selalu full di tiga jalur yang ada,” tambah dia.
Rafi menginformasikan, untuk memasuki area wisata ini, pengunjung dikenai biaya Rp35.000 termasuk mobil dan berkeliling sepuasnya di Nimo Skybridge. Anak- anak dibawah 4 tahun tidak dikenakan biaya tiket masuk.
Selain wahana hiburan, Nimo tersedia juga fasilitas kesehatan atas kerjasama dengan Puskesmas terdekat. Team security dilengkapi dengan sertifikat pertolongan pertama.
“Semoga menjadi tujuan wisata bagi warga Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya dan bisa mengangkat ekonomi warga Pengalengan,” harapnya.
Rafi juga berpesan, terkhusus warga Lampung, diharapkan bisa berkunjung ke Nimo Highland untuk menikmati keindahan kebun teh Malabar di Pengalengan.
Diketahui, Nimo Highland dengan 360 derajat pemandangan perkebunan teh dengan udara yang sejuk. Perpaduan warna hijau dedaunan teh, warna putih serta biru di Camellian Sky, serasa berada di Santorini Yunani. Terdapat musholla yang cukup luas berada tidak jauh dari lobby. Area parkir juga luas dan kendaraan mobil serta bus terpisah.
Kesan Wisatawan Terhadap Nimo Higland
Selama perjalanan wartawan sinarlampung.co di area Nimo. Kami berjumpa dan mencoba mewawancarai beberapa pengunjung. Salah satunya Lin, wisatawan asal Bandung.
“Kami senang dengan adanya Nimo Highland ini, banyak spot untuk foto-foto,” kata Iin pengunjung asal Bandung.
Ia bersama enam orang rekannya, merupakan alumni dari TK Mutiara Pertiwi sampai SMA di Indramayu. Saat ini mereka sudah menyebar, ada yang di Cirebon, Indramayu, Karawang dan Bekasi. “Warjoker (Warung Pojok) nama group kami yang semua hobi jalan-jalan,” tutur Lin.
Disisi lain, Majelis Ta’lim al Abror dari Komplek Griya Bandung Indah (GBI) Buah Batu berkumpul di area lesehan. “Tetap menjaga ukhuwah islamiyah, jangan bercerai berai, harus tetap bersatu,” pesan Yayuk selaku ketua.
Pengunjung lainnya dari Kader Posyandu Subang berseragam merah berjumlah 60 orang. “Nimo highland mantap sekali dan luar biasa,” kata Imas kader dari desa Tambak Mekar.
Sebagai informasi, jam operasional Nimo Highland pada hari Senin-Jumat buka pukul 09.00-17.00 WIB. Sedangkan, di hari Weekend, pukul 04.00-18.00 WIB. (Heny HDL)