Bandung (SL)-Smart Museum merupakan konsep Museum Gedung Sate dengan mengembangkan teknologi digital dalam penyajian informasi edukatif dan menghibur menjadikan daya tarik bagi pengunjung. Museum ini merupakan sebuah gagasan untuk mengapresiasi nilai-nilai daerah melalui peningglan sejarah yang diresmikan pada tanggal 08 Desember 2017 lalu.
“Dengan adanya Museum Gedung Sate masyarakat bisa lebih mengenal sejarah Gedung Sate khususnya dan sejarah Jawa Barat umumnya,” ucap tenaga teknis Ridwan Miftahul Khoer, kepada awak media. Jumat, 16 September 2022.
Ridwan menjelaskan, museum memiliki tampilan yang sangat menarik. Diantaranya menampilkan denah (blue print) dan virtual reality yang menjelaskan tentang pemetaan Gedung Sate sebelum perang dunia ke dua. Beberapa acara yang akan diadakan seperti Hari Museum Nasional serta Ulang Tahun Museum Gedung Sate.
Diterangkannya bahwa, baik sebelum pandemi Covid-19 maupun saat ini pengunjung Gedung Sate masih banyak. Pengunjung didominasi anak muda yang antusias untuk berkunjung, terlebih museum digitalnya.
Dia juga mengatakan, peran media sangat membantu dengan menginformasikan adanya museum ini. “Juga media sosial kita dengan banyaknya follower,” imbuhnya.
Mengutip dari pamflet Museum Gedung Sate. Gagasan yang mempersembahkan pengetahuan tentang nilai kedaerahan dan menunjukkan keberagaman, serta keindahan dalam sebuah karya arsitektur.
Perwujudan sebuah rencana yang melahirkan apresiasi masyarakat dan meninggikan kesadaran pelestarian hasil budaya. Warisan yang menjadi sarana pembangkit semangat kejuangan hingga menjadi acuan untuk masa depan. Sebagai informasi, beberapa teknologi yang ditampilkan di Museum gedung sate seperti, Augmented Reallity, Interactive floor, Virtual Reallity dan Interaktive Picture Frame.
Museum ini bisa dikunjungi dari hari selasa sampai hari Minggu pada jam 09.30 – 16.00 WIB. Hari Senin dan hari besar nasional tutup. Pengunjung hanya membayar 5.000 rupiah saja. Setelah mengunjungi Museum Gedung Sate, pengunjung juga bisa mencoba kudapan di Galeri Kopi Jawa Barat “Gesa Kopi-Enligtening” yang buka pada hari kerja. (Heny HDL)