Bogor (SL)-Institut Pertanian Bogor (IPB) ditunjuk menjadi penyelenggara International Conference on Responsible Tourism and Hospitality (ICRTH) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Agustus 2023 mendatang. Diketahui, acara bakal diikuti 30 negara. Keputusan ini merupakan hasil sistem lelang bersama negara Vietnam dan Thailand saat penutupan konferensi di Serawak, Malaysia pada Sabtu 03 Agustus 2022.
Konferensi Internasional 2023, mengusung tema “Menghidupkan Kembali Pariwisata Melalui Investasi Hijau” sebagaimana yang diusulkan. Tema tersebut dinilai sejalan dengan program Pemkot Bogor dan Indonesia. Seperti yang disampaikan Guru Besar IPB, Prof. Dr. Ir. Yanto Santosa kepada awak media melalui telepon, Minggu (04/09/2022) sore. “Artinya banyak melibatkan masyarakat lokal, terutama partisipasi. Mereka juga bisa mendapatkan keuntungan,” kata dia.
Yanto menjelaskan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Investasi hijau (Green Investment) adalah kegiatan penanaman modal yang berfokus kepada perusahaan atau prospek investasi yang memiliki komitmen kepada konservasi SDA, produksi serta penemuan sumber alternatif energi baru dan terbarukan (EBT). Termasuk implementasi proyek air dan udara bersih serta kegiatan aktivitas investasi yang ramah terhadap lingkungan sekitar.
“Fokus pengembangan ekonomi hijau (Green Economy) harus sejalan dengan tujuan pembangunan lingkungan hidup seperti, perubahan iklim, pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan, serta penggunaan energi baru dan terbarukan. Investasi hijau juga rendah emisi, berkelanjutan, yang memperhatikan ekologi lingkungan dan konservasi serta zero waste,” paparnya.
Yanto menambahkan, investasi hijau yang menggunakan energi baru dan terbarukan seperti kelapa sawit, air terjun, matahari dan angin. Menurutnya, hal ini sejalan dengan ekonomi hijau dengan pengembangan yang ramah lingkungan, sosial dan budaya.
IPB sebagai penyelenggara konferensi 2023, lanjut dia, berpeluang menjadi jembatan atau wadah untuk memiliki networking dalam rangka mutual recognition (pengakuan tentang tenaga kerja profesional, red) mulai dari Asia, Eropa dan dunia. “Kita bisa ekspor para pakar keilmuan ke Paris, Jerman, Belanda dan negara lain,” ujar Kaprodi Pasca Sarjana Konservasi Biodiversitas Tropika IPB itu.
Dia berpendapat bahwa tourism ke depan cenderung pada biodiversity, konservasi sumber daya hutan dan ekowisata, culture serta culinary. Terlebih saat ini, Indonesia dinobatkan sebagai nomor satu Negara Terindah di Dunia versi Forbes 2022.
“Peran media sangat penting. Media bisa membuat sesuatu jadi hebat dan bisa menjadi jatuh. Media bisa mendukung dengan pemberitaan keunggulan pendidikan dan perguruan tinggi, keindahan alam, serta aneka ragam budaya, tegasnya. “Pada konferensi ini, kami terus kordinasi dengan Dekan dan Rektor IPB, Wali Kota Bogor serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” pungkasnya. (Heny HDL)