Pesawaran (SL)-Warga masyarakat Desa tanjung Kerta dan Kota Jawa, Kecamatan Waykhilau, Kabupaten Pesawaran, akan menolak dan tidak akan menerima hasil proyek pengaspalan yang dikerjakan oleh rekanan dan pagu yang tidak jelas. Pasalnya hasil pekerjaan terkesan amburadul atau tidak sesuai dengan harapan warga.
Daman Huri, warga Desa Tanjung Kerta mengaku geram dengan pelaksana proyek, yang mengerjakan proyek asal jadi tersebut. Dia menyalah kontraktor, juga kinerja konsultan dan pengawas yang abai dengan hasil kerja proyek tersebut.
“Kontraktor bekerja kok begini, mana ini kosultan pengawas sama pengawas dari dinas terkait. Artinya kalau proyek tersebut dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor kinerja kosultan sama pengawasnya patut dipertanyakan, kenapa bisa terjadi demikian pekerjaan tersebut,” kata Daman.
Yang lebih aneh lagi, kata Daman, bahwa kosultan dan pengawas, mengaku tidak tau siapa pelaksana, dan brapa pagu proyek tersebut. “Memangnya dimana posisi kosultan dan pengawas dari dinas saat kontraktor bekerja. Dan konsultan pada hari sebelumnya mengatakan bahwa pecing sudah selesai semua. Kemudian hari ini di tambah lagi pecinganya setelah sebelumnya kami pertanyakan,” kata Daman
Menurutnya, buat apa guna kosultan dan pengawas kalau tidak bisa mengawas pekerjaan secara efesien, kosultan pengawas dan pengawas dari dinas dibayar untuk membantu proses jalannya pembangunan yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
“Jadi rasanya hal mustahil jika kontraktor berani mengerjakan secara asal-asalan kalau benar-benar fungsi kosultan dan pengawas dari dinas itu berjalan, dak mukin kalau kita bilang kosultan dan pengawas dari dinas kecolongan, kan lucu,” kata kesal.
Menurut Daman, pada hari Senin 18 Oktober 2021, dia bersama wartawan bertemu konsultan untuk melakukan komfirmasi, dan mempertanyakan pagu anggaran dari proyek hotmix itu. “Tapi jawaban konsultan bernama Tripala itu gak jelas. Tripala mengatakan bahwa baik CV atau berapa nilai pagu proyek. Konsultan itu mengaku hanya sebagai konsultan pengganti,” katanya
“Saya tidak tahu mas, saya kurang paham karna saya hanya konsultan pengganti. Untuk konsultan pengawas yang sebenarnya itu pak Duwi bukan saya. Saya hanya menggantikan hanya untuk hari ini saja. Saya juga tidak tahu urusan pagu atau rekanan, saya gak tau yang saya tau itu orang Bandar Lampung mas,” kata Daman, menirukan ucapan konsultan.
Mendengar penjelasan konsultan, Daman Huri sebagai warga masyarakat desa tanjung Kerta akan segera konfirmasikan ke Dinas PU Bina Marga Provinsi Lampung untuk meminta penjelasan soal pelaksaanaa proyek hotmix Ruas jalan Kedondong Pardasuka tersebut.
“Saya akan temui Kadis atau Kabid PU Bina Marga Provinsi Lampung. Disini sayapun meminta agar temen temen media dapat ikut serta mengawal pemberitaan apa hasil dan tanggapan dari dinas PU Bina Marga ini,” katanya. (Mahmudin/Red)