Bandar Lampung (SL)-Pembangunan Flay Over yang menjadi program unggulan Walikota Bandar Lampung Herman HN, tidak dapat dirasakan bagi sebagian warga Bandar Lampung. Dua priode jabatan Herman HN, tidak berarti bagi warga Kampung Sinar Banten alias Kampung Bedeng Teluk Betung Selatan dan Kampung Sukarame 2, Telukbetung Barat, yang terhalang aliran sungai Puteri.
Akses kedua kampung itu harus melintasi aliran sungai yang tanpa jembatan. Kampung Bedeng seperti terisolir. Ratusan warga yang melintas harus bercebur ke sungai, dan aktifitas ini sudah berjalan hampir 15 tahun. Padahal mereka membutuhkan jembatan penghubung untuk meelintasi 10 meter aliran sungai.
“Kami harapkan Bapak Walikota Bandar Lampung atau pemerintah membangun jembatan penghubung antara kampung. Kalau musim hujan kami tidak bisa kemana- mana karena tidak berani melewati sungai Sumur Putri. Bisa-bisa terbawa arus. Kalau normal sedang tidak hujan saja kami berani melewati sungai karena hanya sebatas dengkul atau paha saja air sungai,” ujar Minah warga Sinar Banten, dilangsir warta9.com.
Warga sangat mengharapkan dibangunnya jembatan yang menghubungkan dari RT 03, Kampung Sinar Banten, Teluk Betung Selatan ke RT 09, Kel Sukarame 2, Kecamatan Teluk Betung Barat, dan tidak melulu membangun flay over.
Apalagi, Kata Emi warga KampungSukarame 2, jika sungai meluap, kemudian ada warga meninggal. Maka penguburan tertunda, karena tidak bisa melintasi sungai. Karena lokasi Tempat pemakaman umum berada di Kampung Sinar Banten yang menuju ke lokasi wajib menyeberang sungai.
“Kalau ada warga yang meninggal dunia dan musim hujan menyebabkan sungai meluap terpaksa pemakaman ditunda pak. Ya kami minta Wali dengar keluhan kami lah. Jangan bangun fly over banyak. Kami warga pinggiran kota tidak dilihat,” ujar warga. (red)