Bandar Lampung (SL)-Pembagian beras 400 ton bantuan untuk 80 ribu KK di Bandar Lampung berasal dari dana APBD Kota Bandar Lampung, yang kemudian kemasannya diganti bertuliskan bantuan Walikota Drs. H. Herman HN, MM. Ironisnya Kepala Dinas Sosial Ngeles tidak tahu soal mereka karung.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Tole Dailami membenarkan bahwa pembelian 400 ton beras itu dari APBD Kota Bandar Lampung soal tuliskan ‘Bantuan Wali Kota Bandarlampung Drs. H. Herman HN, MM belum jelas hingga kini. “Pak Wali juga sudah buat pernyataan bahwa beras teesebut dari dana APBD. Semua koran juga sudah memberitakan,” kata Tole Dailami kepada wartawan, dilangsir Rmol, Selasa 21 April 2020.
Soal siapa yang memerintahkan atau menggagas kemasan tulisan Tole Dailami mengaku tidak tahu munculnya kemasan yang bertuliskan “Bantuan Wali Kota Bandarlampung Drs. H. Herman HN, MM.” Tapi tanpa sadar mengungkapkan jika sempat kesulitan memeroleh karung kemasan lima kilogram beras dari Bulog.
“Bulog, kemarin, gak ada tu kemasan itu yang 5 kg. Mereka adanya yang 50 kg, sama 10 kg yang siap. Kalau mau yang 5 kg, harus pesan dulu, prosedurnya lama. Walikota yang memerintahkan Dinas Pertanian untuk menyediakan karung tersebut,” katanya.
Menurutnya, Dinas Pertanian sempat kebingungan mencari karung 5 kg. “Karena inikan serentak, seluruh Indonesia itu cari karung 5 kg semua. Gak mungkinkan dijejer-jejerin pakek bungkus kardus nanti pecah,” jelasnya. Akhirnya kata Tole Dailami, Dinas Pertanian memesan karung tersebut kepada petani binaan. “Karungnya itu pesan karena Dinas Pertanian punya cannel binaan petani,” ujarnya.
Karung Beras Bulog Bermerek Bulog
Informasi lain menyebutkan, karung beras yang bertuliskan bantuan walikota Herman HN menjadi salah satu faktor memperhambat proses pendistribusian berar kepada masyarakat. Hingga bantuan 400 ton beras kepada 80 ribu warga menengah ke bawah di Kota Bandarlampung yang terdampak pandemi virus corona, baru disalurkan secara door to door, Sabtu 18 April 2020.
Humas Bulog Lampung Rafki Ismail mengatakan bahwasanya pihak Bulog menjual beras berukuran 5kg, 10kg, dan 50kg dengan kondisi karung beras yang berukuran 5kg, dan 10kg tercetak logo Bulog dan sedangkan kasarung beras yg berukuran 50kg hanya polos saja.
Menurut Rafki jika pembeli komersial dapat memesan dan mencetak karung beras dengan kemasan khusus sesuai apa yg di inginkan, bisa dilakukan silahkan pembeli dengan tambahan biaya di tanggung oleh pihak pembeli. “Silahkan komunikasi dan negosiasi dengan pihak buruh di gudang karna merekalah yang mengerjakannya,” ujar Rafki.
Dicibir Warga
Tulisan di karung beras bantuan untuk warga terdampak Covid-19 itu mendapat cibiran dari warga Kota Bandar Lampung. “Masa iya, walikota lupa diri. Wabah Corona dijadikan ajang cari muka. Padahal sudah ngetop siapa yang gak kenal Herman HN, walikota dua priode, masih aja carmuk bang,” kata Irfan, warga Teluk Betung, diamini teman temannya.
Menurutnya, tidak elok rasanya Walikota yang selalu bicara kerja untuk rakyat, tapi ketahuan buruknya hanya karena tulisan bantuan itu. “Ternyata itu uang APBD, kok di klaim Herman HN, lagian Walikota sebagai pemeritah itu tidak sendiri, ada wakil, ada DPRD, ada Forkopimda, emang punya dia sendirinya Bandar Lampung ini. Lagian aneh Walikota kemana mana bukan bersama perangkat pemerintah, tapi bawa-bawa istri,” sindirnya. (red)