Tanggamus (SL)-Tanggul Sungai Way Semuong jebol hingga 60 meter. Luapan air hujan deras Sabtu 18 April 2020 itu menggenangi pemukiman dua desa, Pekon Banding dan Rajabasa, Kecamatan Bandar Negeri Semuong. Pemerintah sementara memasang penahan tanggul dengan patok kayu.
Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan M Thoha, banjir di wilayah itu terjadi hampir setiap tahun. Hal ini disebabkan tanggul Way Semuong jebol. Untuk semantara, dilakukan dengan memasang patok dengan kayu gelam di depan tanggul. Kemudian, tanggulnya diperbaiki. Namun, perbaikan bersifat sementara dan baru bisa dilakukan setelah air surut.
“Kami sudah berupaya memperbaiki tanggul dua bulan lalu. Saat ini dilakukan perbaikan sementara. Aagar air deras tidak langsung menabrak tanggul tapi mengenai kayu baru tanggul, mudah-mudahan bisa bertahan lama,” kata Ediyan, saat meninjau tanggul didampingi Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko dan Danramil Wonosobo Kapten Inf Adi Hartono, Sabtu malam.
Menurut Ediyan, tidak ada warga yang mengungsi. “Tidak ada warga yang mengungsi, semua di rumah masing-masing. Anggota siaga kalau keadaan banjir makin parah maka kami bersama Tagana akan membuat tenda untuk pengungsian dan juga dapur umum,” katanya.
Nadi, warga Pekon Banding mengatakan, banjir terjadi setelah hujan lebat sejak pukul 15.00 wib. Nadi membenarkan bahwa warga di pekon itu, sudah paham dan menjadi langganan banjir setiap tahun. Pada 2020 sudah dua kali banjir. “ya kita berharap pemerintah segera membangun tanggung yang jebol itu,” katanya. (hard/wisnu)