Bandar Lampung (SL)-Dukungan masyarakat Kota Bandarlampung untuk pencalonan Yusuf Kohar sebagai walikota terus meluas. Berdasarkan catatan Sinarlampung.com, safari silaturahmi yang gencar dilakukan secara simultan bersama tim kecilnya selalu ramai dihadiri masyarakat. Puncaknya terjadi saat Yusuf Kohar bersilaturahmi dengan warga Kupangteba di Sekretariat Ikatan Alumni Lemhanas (IKAL) di Jalan MS Batubara, Minggu 05/01/2020) lalu. Yusuf Kohar dengan kemampuan oratornya sukses menarik perhatian lebih dari 700 warga.
Acara silaturahmi berlangsung hangat meski lokasi pertemuan sempat diguyur hujan selama dua puluh menit. Di tengah hujan deras, warga malah makin antusias mendengarkan pidato Yusuf Kohar yang justru makin menggelegar.
“Saya siap maju paling depan untuk membela kepentingan semua warga. Jangan takut, jangan mau dibodoh-bodohi. Saya tahu begitu banyak fitnah yang ditujukan kepada saya, dan saya yakin, semua warga, bahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak percaya dengan fitnah-fitnah yang keji tersebut. Kita tidak bodoh. Warga tidak bodoh. ASN tidak bodoh,” tegas Yusuf Kohar.
Yusuf Kohar juga menyampaikan keprihatinannya kepada camat dan lurah yang menurutnya bekerja dalam tekanan karena harus mendukung salah satu bakal calon. “Indikasi pelanggaran UU ASN terjadi di mana-mana. Ini memalukan. Kami khawatir, ASN yang tidak menjaga marwah dan integritasnya akan kehilangan kewibawaannya di mata warganya. Saya ingatkan, sudahi saja, jangan sampai kena sanksi,” ujar Kohar lagi.
Sepanjang pidatonya dalam setiap acara silaturahmi–yang disebut Yusuf Kohar sebagai upayanya untuk mencerdaskan warga–selalu ditimpali warga dengan tepuk tangan yang meriah. “Saya suka bapak ini. Tegas, lugas dan berwibawa. Semoga Pak Yusuf jadi walikota,” ujar Ibu Reni yang hadir saat acara silaturahmi di Kupangteba, Telukbetung Utara. Sinarlampung sempat mengamati, Ibu Reni semula duduk di belakang, lalu pindah ke barisan paling depan karena tak sabar ingin memeluk dan bersalaman dengan Yusuf Kohar.
Sementara saat acara silaturahmi di Panjang Utara, seorang ibu setengah baya tampak terkesima saat mendengar pidato Yusuf Kohar yang mengulas soal pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan dan mutu pendidikan. Kala itu, Yusuf Kohar tegas menyatakan dirinya tetap menyelenggarakan pendidikan gratis dan kesehatan gratis seperti yang telah ia lakukan bersama Herman HN selama ini.
“Gratis itu pasti. Itukan program pemerintah pusat. Tapi gratis saja tidak cukup. Saya ingin kita semua sehat, jauh dari penyakit. Untuk apa gratis, kalau penyakit di mana-mana. Buat apa gratis kalau kita kita tidak sehat akibat lingkungan kita yang kotor di mana-mana. Buat apa sekolah gratis kalau mutu pendidikan kita rendah. Kita harus perbaiki semua. Kita harus bisa hadirkan puskesmas dan rumah sakit yang nyaman, tidak bau dan punya fasilitas dan SDM yang memadai. Kita harus berikan gaji yang cukup kepada guru-guru honor yang sampai kini masih sangat kecil. Yang TKS harus jadi honda (honor daerah). Jangan ada lagi guru-guru yang mengajar anak-anak kita digaji rendah,” jelas Kohar.(iwa)