Pernyataan Rocky Gerung (RG) yang viral, menyindir Presiden Jokowi soal pemahaman Pancasila, terus menjadi bahan gunjigan. Sejauh ini Jokowi masih diam. Yang “terpanggang” dengan pernyataan RG justru politisi PDIP
Hendry Yosodiningrat pekan lalu melaporkan RG ke polisi. Namun laporannya ditolak polisi. Hendry kecewa. Setelah itu Hendry ngoceh, membawa-bawa masyarakat Lampung yang dikatakannya sangat kecewa dengan pernyataan RG.
Sebagai orang Lampung, Andi Arief balik ngocehin. Dia menyerang Hendry dengan menyebut Hendry preman. “Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung,” dalam cuitannya di twiter.
Sebelumnya, Andi menyindir politikus PDIP Henry Yosodiningrat yang melaporkan RG ke polisi. Andi menilai laporan tersebut karena didorong situasi dimana Faksi PDIP tengah berkuasa.
“Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partai dan kekuasaan –mayoritas PDIP otot–. Faksi otak tersingkir,” demikian cuitan Andi dikutip dari Twitternya, @AndiArief_, Selasa, 10 Desember 2019.
https://sinarlampung.com/efek-rg-habis-bacok-terbitlah-gebuk/
Sebelumnya, Henry melaporkan Rocky ke Bareskrim Polri, Senin, 9 Desember 2019. Henry beralasan laporan tersebut dibuat atas nama pribadinya dan bukan mewakili kepentingan Jokowi.
Sebagai putra daerah asal Lampung, Henry mengaku tak terima atas pernyataan RG. Dia mengklaim para pendukung Jokowi yang menang Pilpres di Lampung, marah.
“Saya putra daerah Lampung, saya mantan anggota DPR RI dari lampung. Lampung 60 persen orang pilih Jokowi. Rakyat lampung kecewa sedih pedih melihat Presidennya dicaci maki dikatakan tidak paham Pancasila, tidak mengerti Pancasila hanya hafal Pancasila,” ujar Henry di Bareskrim Polri.
Sebelumnya, dalam program acara diskusi Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa, 3 Desember 2019, Rocky menyinggung pemahaman Jokowi terkait Pancasila. Bagi Rocky, Jokowi tak paham Pancasila karena salah satunya menaikkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Saya tidak pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, polisi pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila. Dia hafal tapi dia nggak ngerti. Kalau dia paham dia nggak berutang, dia nggak naikin BPJS,” kata Rocky.(*/iwa)