Lampung Timur (SL)-Sekelompok orang yang diduga dari anggota kepolisian, salah target sasaran saat melakukan pengerebekan rumah salah satu warga di Desa Negara Saka, Kecamatan Jabung Lampung Timur. Pemilik rumah salah sasaran sempat mengalami luka ringan dan trauma karena di todong menggunakan senjata api, Minggu 25 Agustus 2019 pagi, sekitar pukul 4.00.
Informasi dilokasi penggerebekan menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Minggu pukul 04.30 Wib dini hari. Sekelompok oknum anggota Polisi yang belum jelas darimana asalnya itu hendak melakukan penangkapan terhadap Ibrahim. Namun yang disantroni bukan rumah Ibrahim, melainkan rumah Hasan Basri, Kepada Dusun di Desa Negara Saka, Kecamatan Jabung.
Hasan Basri, terkejut dan shok saat pintu belakang di dobrak dan dilihatnya sudah ada rombongan sekitar 6 orang dan menodongkan senjata api laras panjang, meminta dirinya untuk tiarap. ”Saya disuruh tiarap tapi saya menolak untuk tiarap mereka terus menodongkan senjata larang panjang,” Kata Hasan Basri, kepada wartawan Minggu siang.
Hasan Basri sempat menanyakan mencari siapa dan kasusnya apa, salah seorang anggota polisi yang sempat di kenali oleh Hasan menjawab mencari Ibrahim, yang menurut keterangan menginap di rumah itu. Hasan Basri mengenali salah satu anggota polisi, lantaran pernah bertemu di Mapolda Lampung. “Mereka mencari Ibrahim, dan hendak membawa sepeda motor saya. Tapi saya larang karena motor saya ada surat surat lengkap,” tambah nya
Setelah menyadari kalau salah masuk rumah mereka keluar begitu saja tanpa meminta maaf, Hasan Basri menyesalkan tindakan sejumlah anggota kepolisian yang telah merusak pintu bagian depan dan belakang lalu tidak ada tanggung jawabnya.
“Kedua pintu rumah masih rusak, saya pagi tadi mau lapor Kepolsek Jabung tapi tidak ada orang, kemudian saya menelfon salah satu anggota Polsek. Saya disarankan lapor pak kades, supaya pak kades yang menanyakan ke kapolsek,” kata Hasan Basri.
Minggu pagi hingga sore hari, rumah Hasan, masih di penuhi warga sekitar, Hasan yang juga Kepala Dusun di Desa Negara Saka itu menghimbau warga tidak berkumpul yang nantinya malah akan melakukan hal hal yang melanggar hukum. Belum ada keterangan resmi dari Polda Lampung terkait dugaan salah sasasaran penggerebekan tersebut. (Red)