Lampung Timur(SL)-Beras Sejahtera (Rastra) dulu Raskin yang disalurkan ke masyarakat di desa- desa di Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, ternyata beras tidak layak dikonsumsi. Bersa yang haus kualitas medium ternyata dengan kondisi hancur dan berwarna kusam dengan aroma usang. Temuan di Desa Sidomukti, saat mobil truk sedang membongkar beras di Balai Desa. Kamis (16/5/2019).
Beras Rasta kemasan 10 kg, yang berasal dari Gudang Beras Bulog (GBB) Gedung Dalam, Lampung Timur, tiba di Desa Sidomukti. Oleh petugas yang disaksikan wartawan dan LSM, ternyata kualitas butuk, dan tidak layak konsumsi. “Kami sudah sering menerima beras separti ini dan kami tidak tahu kalau beras yang kami terima ini tidak layak dan kami bingung mau laporan kemana terpaksa kami diam saja” terang salah satu petugas desa.
“Kami merasa karena beras ini tidak bayar jadi pihak pemerintah melalui Bulog semaunya saja memberikan Rasta kepada masyarakat. Maklum pak kami orang desa jadi tidak tahu kalau yang kami terima itu bukan beras seperti ini melainkan beras yang berkwalitas medium yang berkisaran harga 8500/Kg tapi ini tidak beras kusam dan hancur,” tambahnya
Menurut salah satu ketua LSM yang hadir, ada indikasi Bulog sengaja mengirim bersa tak laya itu. “Beras yang seharusnya berkwalitas medium yang diterima masyarakat tapi ini tidak. Terlihat sekali sikap arogan dari pihak Bulog yang dipercaya untuk penyaluran Rasta tapi apa beras nya tidak layak untuk di makan,” katanya dilokasi.
Saat dihubungi kepala Gudang Bulog Gedung Dalam, melalui sambung telpon terkait kualitas beras yang di salurkan untuk Rastra di Kecamatan Sekampung sudah rusak dan tidak layak untuk di konsumsi, kepala Bulog menyatakan silahkan kembalikan saja. “Kalau beras nya tidak layak biar dipulangkan saja kembali ke gudang dan akan kami ganti lagi berasnya,” jawab Maytri, Kepala GBB Gedung dalam melalui telpon.
Menurut Maytri, tidak ada unsur kesengajaan, karena beras tersebut sudah tersimpan selama satu tahun di gudang, karena beras itu adalah hasil pengadaan tahun 2018 lalu. Maytri menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala Subdivre Lamteng di Metro terkait beras itu. “Karena saya hanya petugas di gudang. Yang bertanggung jawab adalah pimpinan kami yaitu pak Kasub,” katanya. (Wahyudi)