Lampung Timur (SL)-Dua kelompok warga antara Desa Pakuan Aji Kecamatan Sukadana, dan Desa Sumur Bandung, Kecamatan Way Jepara Nyaris bentrok Desa. Konsentrasi masing masing masa di perbatasan dijaga aparat keamanan Polres Lampung Timur dan Kodim. Hal itu dipicu tewas salah satu pelaku pencurian akibat dihakimi massa di Desa Sumur Bandung, Minggu (17/3) dini hari.
Informasi di Lampung Timur menyebutkan RA (14), warga Umbul Tengah, Pakuan Aji, tewas dihakimi massa, saat kepergok melakukan pencurian diwarung milik Muhsin (40), warga Desa Sumurbandung, Kecamatan Wayjepara, Kabupaten Lampung Timur, sekitar pukul 19.10 WIB, Sabtu 17 Maret 2019. RA dan rekannya masuk ke dalam warung milik Mushin dan mengambil uang Rp1,5 juta.
Aksi kedua pelaku sempat dipergoki anak korban yang mendengar suara gaduh lalu masuk ke dalam warung, dan sempat melihat RA Cs, mengambil uang dalam laci lemari di warung. Salah satu pelaku sempat menendang, lalu kabur. Muhsin dan anaknya mencoba mengejar sambil teriak minta tolong. Lalu warga keluar rumah dan mengepung pelaku.
Naas, RA tertangkap massa dan menjadi bulan bulanan warga hingga babak belur. Polisi yang mendengar kejadian itu datang kelokasi dan menenangkan warga. Ra kemudian sempat dilarikan ke RS Permata Hati, lalu dirujuk ke RS di Bandarlampung, dan nyawanya tak tertolong.
Kabar kematian RA yang dihakimi warga desa tetangga itu cepat menyebar. Ratusan warga asal Desa Pakuanaji berkumpul dengan bersejata tajam mencoba merangsek ke Dusun Rempelas, Desa Sumur Bandung. Ratusan personel Polres dan Polsek serta sejumlah anggota TNI memperketat penjagaan di dua dusun tersebut.
Kabagops Kompol Abdurrahman Rambe didampingi sejumlah perwira Polres dan Polsek meminta warga dua desa dengan membawa berbagai senjata tajam itu tak melakukan tindakan anarkis yang akan merugikan kedua belah pihak. “Meskipun situasi telah tenang dan warga telah membubarkan diri, petugas tetap berjaga-jaga dan aparat kepolisian akan terus menyelidiki kasus ini,” kata Rizal Effendi.
Terkait kasus pencurian yang menewaskan salah satu warga Dusun Umbul Tengah, Desa Pakuanaji itu, Kapolsek Way Jepara AKP Rizal Effendi menjelaskan bahwa benar sekitar pukul 23.00, tersangka RA (14) bersama dua temannya bermaksud mencongkel warung milik salah seorang warga Dusun Rempelas, Desa Sumur Bandung. Namun aksi kawanan pencuri yang masih dibawah umur itu diketahui korban.
“Pemilik warung tau disatroni pencuri, korban meneriaki pelaku. Warga yang malam itu tengah ronda mengepung pelaku. Salah seorang pelaku RA berhasil dibekuk warga. Warga lalu beramai-ramai memukuli pelaku dengan berbagai senjata tumpul. Melihat pelaku sekarat, warga lalu membubarkan diri,” katanya.
“Aparat kepolisian yang tiba di lokasi kemudian membawa pelaku ke rumah sakit di Way Jepara. Karena menderita luka serius dibagian kepala, petugas lalu membawa pelaku ke salah satu rumah sakit di Bandar Lampung. Tapi nahas, nyawa pelaku tak tertolong,” katanya.
Situasi Mulai Kondusif
Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantara mengatakan personel gabungan dari Polres Lampung Timur dan beberapa Polsek setempat masih menjaga lokasi dan memberikan upaya preventif terhadap masyarakat. “Alhamdulillah tidak ada bentrok. Kita juga sudah imbau masyarakat agar tidak melakukan pergeseran massa, tidak terprovokasi, semua dalam keadaan kondusif,” ujarnya, Minggu (17/3/2019).
Menurut Taufan kini situasi sudah kondusif karena peran serta masyarakat yang bisa diarahkan sehingga tidak terjadi adanya konsentrasi massa susulan. “Kita sedang lidik untuk perkara ini, yang terpenting masyarakat bisa kondusif,” katanya
Terpisak Karoops Polda Lampung Kombespol Yosi Hariyoso membenarkan adanya peristiwa nyaris bentrok antara warga Desa Sumur Bandung dengan Desa Pakuanaji. “Saat ini sudah selesai. Tadi sore memang sempat ada konsentrasi, tapi sudah dibubarkan. Polres Lampung Timur juga masih berjaga untuk mencegah hal yang tak diinginkan,” kata Yosi, Minggu (17/3/2019).
Menurut Yosi saat ini Polres Lampung Timur, mengamankan sekitar 12 orang yang diduga terlibat pengeroyokan terhadap RA. Namun belum diketahui secara pasti kondisi RA saat ini, ada yang mengabarkan kritis, namun juga beredar kabar RA meninggal setelah dirawat di rumah sakit. “Ada 12 orang sudah ditahan dan diperiksa belum kita tetapkan tersangka karena masih Lidik. Kami masih mencari tahu duduk permasalahan tersebut, tapi saya tegaskan situasi kondusif, masyarakat jangan terpancing,” katanya. (lp/Red)