Jakarta (SL) – Tiket pesawat belum turun. Rombongan wartawan pengurus PWI Aceh yang akan menghadiri peringatan Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya, Jawa Timur, menjerit. Mereka terpaksa menggunakan pesawat Air Asia menuju Surabaya. Konsekuensinya, penerbangan lebih lama karena harus transit di Bandara KLIA Kuala Lumpur, Malaysia.
Hari Pers Nasional tahun ini berlangsung di Surabaya Jawa Timur Rabu (6/2)-Minggu (10/2). Puncak acaranya Sabtu (9/2), sesuai hari kelahiran PWI tahun 1946 di Solo, organisasi wartawan tertua dan terbesar di Tanah Air. Menurut jadwal, puncak acara HPN yang diikuti ratusan wartawan dan pimpinan media di Indonesia akan dihadiri Presiden RI Jokowi.
Harga tiket pesawat AirAsia ke Surabaya via KL jauh lebih murah dibanding maskapai tanah air. Variasinya : terendah Rp800 ribu, tertinggi Rp1,7 juta sekali jalan. “Tergantung waktu bookingnya. Jauh hari dapat harga terendah. Dekat hari Rp1,7 juta”, ungkap Adnan, wartawan senior dari Aceh, Kamis (7/2) pagi di bandara Aceh kepada wartawan Ceknricek.com.
Rombongan PWI Aceh berjumlah 23 orang dipimpin Plt Ketua PWI Aceh, Aldin. Adnan menceritakan mereka semula akan menggunakan maskapai penerbangan lokal. Tapi harganya mahal. Garuda rute Aceh-Surabaya, Rp.4,1 juta sekali jalan.
Begitupun dengan maskapai yang berbiaya murah. Lion Air hampir sama. Bisa lebih mahal lagi karena harus beli bagasi. Akhirnya, mereka putuskan naik Air Asia. “Harganya antara Rp700 ribu sampai Rp1,7 juta sekali jalan. Perjalanan lebih lama memang. Masih mendingan karena masih kasih bagasi 10 kg. Bawaan lebih bisa diatasi dengan pakai baju dobel-dobel,” kisah mantan Ketua PWI Aceh itu.
Harga tiket pesawat yang mahal bulan lalu menjadi sorotan publik. Daring change.org bahkan sempat membuat petisi “Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik Indonesia”, yang ditandatangani ratusan ribu orang. “Penerbangan domestik yang biasanya pulang pergi bisa di bawah Rp1juta rupiah, kini rata-rata Rp2 juta diatas Rp1 juta bahkan bisa Rp2-4 juta pp per orang,” tulis petisi itu.
Mereka makin menjerit karena kenaikan tarif bagasi juga sudah diberlakukan maskapai Lion Air dan Citilink Indonesia. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan saat itu mengatakan, tidak punya wewenang untuk melarang pihak maskapai selama sesuai aturan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi kemudian turun tangan. Asosiasi maskapai penerbangan sepakat menurunkan kembali harga tiket. Malah, Garuda Indonesia mengumumkan penurunan tiket hingga 70%.
Tetapi apa yang dialami wartawan Aceh, Aldin dan kawan-kawan tak terelakkan faktanya. (net)