Tulangbawang (SL) – Menindaklanjuti proses penyelesaian dan memfasilitasi laporan terkait masalah yang dihadapi masyarakat Kampung Bakung Ilir, Kabupaten Tulangbawang, Staf Khusus Presiden RI Lenis Kogoya memimpin rapat tertutup dengan sejumlah pihak di Ruang Sungkai, Gedung Balai Keraton, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Jumat (25/1/2019).
Berdasarkan data yang dihimpun, masalah yang disoal masyarakat Kampung Bakung Ilir mengenai tuntutan pengembalian lahan gambut (gecow isem payou bonoh) seluas 6000 hektar, yang selama ini telah diklaim sebagai Hak Guna Usaha (HGU) PT Sweet Indo Lampung dan PT Indo Lampung Perkasa.
Kemudian, masyarakat menginginkan agar pihak perusahaan merealisasikan Corporate Sosial Responsibility (CSR), serta meminta kejelasan perihal kemitraan atas tanah adat. Selain mengenai masalah lahan, dalam kunjungan kerja staf khusus presiden RI itu juga menginstruksikan agar PT Sugar Group Company (SGC), memberikan izin akses listrik menuju Kampung Bakung Ilir. “Hari ini, kami menanyakan kembali hasil kesimpulan rapat di istana presiden dengan pengaduan masyarakat terkait perusahaan tebu yang hampir 19 tahun. Disitu ada laporan masyarakat tidak pernah masuk listrik hampir 20 tahun. Ini aneh, kalau kata orang di Papua tidak masuk listrik saya paham. Nah ini di kota tidak masuk listrik, kan aneh,” ujar Staf Khusus Presiden RI, Lenis Kogoya kepada wartawan usai memimpin rapat tertutup.
Ia menambahkan, kemunculan kasuistis ini karena adanya kesalahan komunikasi antara perusahaan, PLN, dan warganya. “Ini baru dipersatukan, akhirnya dalam bulan ini listrik akan masuk,” ungkapnya. Berkaitan dengan CSR untuk kompensasi masyarakat, Lenis menegaskan telah ditangani langsung oleh Pemerintah Kabupaten Tulangbawang dengan pembuatan Perdasus (Peraturan Daerah Khusus), baik plasma, pembangunan rumah, balai kesehatan maupun fasilitas pendidikan. “Jadi masyarakat akan terlayani lebih baik lagi dari kemarin,” jelasnya.
Disinggung bagaimana apabila kesepakatan tersebut tidak direalisasikan, Lenis Kogoya optimis itu tidak mungkin. “Tidak mungkin. Mereka sudah sepakat, dan saya akan datang lagi. Negara datang untuk melayani bukan dilayani. Targetnya, PLN Februari sudah membangun,” tegasnya.
Sementara Ketua Tim Merah Putih yang juga menjabat Ketua Relawan Doakan Jokowi Menang sekali lagi (DJM Sekali lagi) Provinsi Lampung, Hertop, mengatakan pihaknya memperjuangkan hak masyarakat yang selama ini telah terzolimi oleh oknum pencari keuntungan pribadi. “Oleh sebab itu saya harap agar jangan lagi ada oknum yang mengambil kesempatan dalam perjuangan ini. Apapun yang kami lakukan, semata-mata ingin minta keadilan kepada pemerintah pusat,” tuturnya. (kiprah)