Lampung Timur (SL)-Bupati Chusnunia Chalim dinilai banyak meninggalkan kekecewaan warga Lampung Timur. Kekecewaan warga itu muncul karena menilai Bupati dan jajarannya, selama tidak berpihak pada kepentingan warganya. Kekesalan warga dituangkan dalam spanduk dan banner terpasang di lokasi strategis yang bertuliskan “Bagaimana Lampung Timur Mau Maju!, Kamis (22/11/2018),
Tulisan spanduk itu menyatakan Bupati/Wakil Bupati Lampung Timur asli orang Lampung Timur dan tinggal di Lampung Timur. Sekda Lampung Timur dari luar Lampung Timur dan tinggal di Lampung Timur. Asisten 3 orang dari luar Lampung Timur dan tidak tinggal di Lampung Timur. Kepala dinasdan badan 26 orang dari luar Lampung Timur dan tidak tinggal di Lampung Timur, 3 orang asli Lampung Timur dan tinggal di Lampung Timur.
Bagaimana Pembangunan Akan Tepat Sasaran Kalau OPD Tidak Tinggal di Lampung Timur/Orang Luar. Bagaimana Masa depan Kabupaten Lampung Timur. #2019 Majulah Kabupaten Lampung Timur”. Banner besar dan banyak terpajang di berbagai lokasi strategis itu meupakan bentuk kecewaan Forum Lintas Pelaku Publik (FLPP) atas sistem pemerintahan Chusnunia Chalim atau wanita yang akrab disapa Nunik itu.
Hi Sahroni, salah seorang tokoh pemuda Kabupaten Lampung Timur mengaku banyak mendapatkan keluhan dari berbagai kalangan masyarakat khususnya wilayah Sukadana, sebagai ibukota Lampung Timur. Menurutnya, sampai saat ini menjelang akhir jabatan Chusnunia akan meninggalkan kabupaten itu karena Nunik menjadi Wakil Gubernur Lampung Terpilih periode 2019-2023, namun janji-janji kampanye belum juga terpenuhi.
Karenanya, melalui aspirasi masyarakat tersebut, Hi Sahroni bersama ‘rekan seperjuangan’ membentuk FLPP sepakat membuat dan memasangkan Banner pada tempat dan lokasi strategis, di antaranya, di perempatan pusat kota di Desa Mataram Marga, di depan gerbang Pemkab Lampung Timur, Taman Demokrasi komplek perkantoran Pemkab Lampung Timur dan di depan gerbang Wisata Beringin Indah Desa Negara Nabung.
Yang pada intinya, masyarakat kecewa atas sistem pemerintahan Nunik yang dianggap tidak mementingkan kepentingan rakyat dan pembangunan kabupaten itu. “Bagaimana mau dibilang peduli, apabila pejabatnya saja tidak ada yang tinggal dan menetap di pusat kota kabupaten ini, jika memang ada niatan baik, melalui profesi dan jabatan tentu dibuktikan juga dengan keberanian tinggal di wilayah kerjanya, meskipun bukan asli Sukadana atau pribumi Lampung Timur, itu hanya bagian kecilnya, masih banyak lagi lainya,” kata H. Sahroni, Jumat (23/11/2018).
Atas apa yang dilakukan masyarakat dalam bentuk Banner tersebut diapresiasi Anggota DPRD Kabupaten Lampung Timur dari Fraksi Partai NasDem, Faizal Risa. Menurutnya, hal itu juga sesuai dengan apa yang telah beberapa kali disampaikan fraksinya pada saat paripurna dalam pemandangan fraksi DPRD baru-baru ini. (Wahyudi)