Jakarta (SL) – Organisasi para pewarta yakni Poros Wartawan Jakarta (PWJ) mengecam dan mengutuk keras aksi pembunuhan sadis terhadap seorang awak media bernama Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.
“Misteri kasus pembunuhan Dufi menjadi tugas dari kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan otak pelaku serta motif yang melatarbelakangi kasus ini,” kata Ketua Umum PWJ, Tri Wibowo Santoso dalam keterangan persnya, Selasa (20/11/2018).
Apalagi hasil otopsi dari pihak kepolisian, terdapat luka terbuka yang diduga kuat merupakan hasil tindak kekerasan yang dialami oleh awak media Televisi Muhammadiyah (TVMU) tersebut. Maka pihaknya mendesak agar Polisi bertindak keras agar pelaku pembunuhan keji tersebut segera ditangkap.
“Mengusut tuntas kasus pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan, mengungkap dan segera menangkap pelaku dan otak pelaku kasus tersebut,” tegasnya.
Bagi pria yang karib siapa Bowo tersebut menyebutkan bahwa meninggalnya Dufi bukan hanya menyisakan kepedihan bagi keluarga besarnya saja, bahkan merupakan duka kolektif yang dirasakan oleh seluruh insan pers.
“Kematian Dufi, meninggalkan duka tidak hanya dari keluarga korban, tetapi juga duka bagi kebebasan dunia pers. Kasus ini menjadi bukti bahwa kekerasan masih menjadi sebuah ancaman bagi pekerja media,” tuturnya.
Maka dari itu, Bowo pun meminta mengimbau seluruh pihak untuk terus mengawal penuntasan kasus pembunuhan tersebut.
“Mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengawal penuntasan kasus ini. Dan mengimbau kepada seluruh Pimpinan Redaksi media agar terus meng-update pemberitaan kinerja kepolisian dalam penuntasan kasus ini,” tutupnya.
Diketahui bahwa salah satu pekerja di stasiun Televisi Muhammadiyah (TVMU), Abdullah Fithri Setiawan (Dufi) pada hari Minggu (18/11) pukul 06.30 WIB ditemukan terbunuh di Kawasan Industri Kembangkuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tidak hanya dibunuh saja, bahkan jenazah jurnalis lulusan IISIP Jakarta tersebut sampai dimasukkan di dalam drum bekas. (Redaksikota)