Lampung Utara (SL) – Puluhan ton ikan bernilai miliaran rupiah milik petani Keramba Jaring Apung (KJA) Bendungan Way Rarem, mendadak mati mengapung di keramba apung milik warga Desa Pekurun, Kecamatan Abung Pekurun, Kabupaten Lampung Utara, Senin (12/11).
Ratusan ton ikan yang mati tiba-tiba tersebut dibudidayakan petani Keramba Jaring Apung (KJA) dengan memanfaatkan Bendungan Way Rarem. Mereka membudidayakan berbagai jenis ikan, mayoritas yang mati ikan Mas dan ikan Nila.
Menurut warga setempat, ikan mendadak mati sudah sepekan ini. Setiap hari, kata seorang penjaga keramba, ikan mati bisa mencapai dua hingga tiga ton lebih. Tahun lalu, 2017, sekitar 200 ton ikan senilai Rp4 miliar mati mendadak serupa. Inca, salah seorang petambak, mengatakan matinya ikan-ikan tersebut diduga akibat perubahan cuaca akhir-akhir ini.
Mereka terpaksa menjual murah ikan yang masih bagus karena khawatir mati, Rp10 ribu per kilogram. Menurut dia, ikan mati mendadak terjadi tiap tahun sejak tahun 2006. Para petambak berharap pemerintah memberikan solusi terhadap permasalahan ini. Karena, apa yang mereka alami tak terjadi saat ini saja, kata Yuli, petambak lainnya, hampir setiap tahun selalu banyak ikan mati tiba-tiba. (ardi)