Jakarta (SL) – Label ‘santri’ rupanya sangat penting bagi capres-cawapres dalam memenangkan Pilpres 2019. Setelah cawapres Sandiaga Uno disebut sebagai santri oleh PKS, kini giliran capres petahana Joko Widodo yang disebut santri oleh pasangannya, Ma’ruf Amin.
Istilah santri ini bukan kiasan, tapi menurut Ma’ruf Amin, Jokowi benar-benar pernah menjadi santri di pondok pesantren di Situbondo, Jawa Timur. Meski tak dirinci pada jenjang apa dan berapa lama.
“Jokowi itu ternyata santri dari Situbondo,” kata Ma’ruf Amin di hadapan ribuan ulama, kiai, santri dan masyarakat Kabupaten Lebak, Senin, (12/11) dikutip dari Antara.
Ma’ruf mengetahui Jokowi itu sebagai santri saat bertemu kiai di Sukorejo. Dalam pertemuan itu, para kiai mengatakan Jokowi ternyata santri di Situbondo dan belajar agama di Ponpes KH As’ad Samsul Ali.
Karena pernah menimba ilmu di pesantren itu, Jokowi, kata Ma’ruf, mencintai kiai dan santri yang salah satunya dibuktikan dengan memilih calon wakil presiden (cawapres) berasal dari santri, Ma’ruf Amin.
Padahal, Jokowi bisa saja memilih cawapres dari kalangan politikus, profesional, atau ahli ekonomi. Namun, kecintaan terhadap kiai dan santri membuat Jokowi menunjuk Ma’ruf Amin sebagai cawapres.
“Kita berdua sama-sama dari santri, jika Jokowi santri di Situbondo dan Ma’ruf Amin dari Tebuireng,” ujar Rais Am PBNU itu.
Ma’ruf prihatin adanya berita hoaks melalui media sosial yang menyebut Jokowi itu beragama Kristen. Ma’uf menepis keras kabar itu dan menyebutnya sebagai fitnah. Padahal, keluarga dan adik-adiknya Jokowi juga pernah menjadi santri di Ponpes Solo.
“Kita jangan mempercayai berita hoaks yang menyebar fitnah itu,” katanya.
Berdasarkan penulusuran, pesantren yang disebut Ma’ruf itu diasuh oleh As’ad Syamsul Arifin atau Kiai Haji Raden, yang berlokasi di Desa Sukorejo, Asembagus, Sitobondo, Jatim.
Pesantren itu dikunjungi Jokowi pada Februari 2018. Namun kumparan belum mendapat sumber pasti yang menyebut Jokowi pernah menjadi santri di pesantren ini. (Kumparan)