Jakarta (SL) – Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw mengaku kecewa dengan sikap terburu-buru pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan peluru yang menembus ruangan kerjanya itu sebagai peluru nyasar.
Polisi menurut Wenny harus bekerja profesional dalam mengusut tuntas kasus tersebut. Apalagi kasus penembakan itu baru terjadi beberapa jam, sehingga sangat terburu-buru jika sudah disimpulkan sumber peluru dan pelaku penembakan.
“Proyektil peluru itu harus dimasukkan dulu kedalam laboratorium untuk mengetahui secara detail darimana sumbernya. Jangan langsung disimpulkan. Saya tahu juga prosesnya, karena saya ini mantan penyidik,” kata Wenny kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (15/10/18) malam.
Wenny bahkan secara blak-blakan mengatakan dengan terlalu cepatnya polisi menyimpulkan sumber peluru yang menembus ruangannya, itu sebagai upaya menutup menyelesaikan kasus ini tanpa proses penyelidikan yang profesional. “Apakah penembakan ini ada hubungannya dengan sikap lantang saya mendesak KPK menuntaskan kasus yang melibatkan kapolri? Kita tunggu saja perkembangannya. wartawan harus awasi dan investigasi ini,” kata Wenny.
Sekedar diketahui, Wenny Warouw dan Bambang Heri Purnama merupakan anggota komisi III yang membidangi Hukum, HAM, dan Keamanan. Belakangan ini, Wenny lantang mendesak KPK untuk menuntaskan kasus dugaan suap Kapolri Tito Karnavian. (detik)