Jakarta (SL) – Peristiwa penembakan kembali terjadi, Senin, (16/10/18) sekitar pukul 14.45 WIB, terjadi dua kali penembakan oleh orang tak dikenal ke arah Gedung Nusantara 1, Komplek DPR RI Senayan, Jakarta. Peluru mengenai ruang kerja Anggota DPR RI Komisi III Irjen Pol (Purn) Drs Weni Waraouw dari Fraksi Gerindra di lantai 16, kamar No 1601 dan ruang kerja Anggota DPR RI Komisi III Bambang Heri Purnomo dari Fraksi Golkar di lantai 13 Kamar No 1313.
Peluru sempat menembus hijab yang dikenakan Tenaga Ahli dari Bambang Heri Purnomo, namun peluru tidak menembus kepalanya. Bambang diketahui saat ini sedang menjalankan ibadah umroh.
Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Susatyo mengatakan, dirinya baru dilaporkan tepat pukul 15.30 WIB, ketika selesai Rapim. “Ada ruangan anggota DPR di lantai 16 dan 13, tembus peluru. Awalnya, pertanyaannya penembakan atau peluru nyasar. Ternyata ruangan di lantai 16 adalah ruangan Wenny Warrouw dan lantai 13 ruangan Bambang Heri Purnomo dan dua duanya kebetulan Komisi III. Kalau yang satu mantan Jenderal dan yang satu anggota perbakin. Kami langsung melakukan kontak dengan Kapolda dan diutuslah beberapa petugas untuk melakukan pengecekan lapangan,” ujar Bambang Susatyo.
Jadi intinya, kata Bambang, adalah ada yang latihan menembak di lapangan tembak Perbakin, yang kemudian pelurunya menyasar ke Gedung DPR dan dalam hitungan menit, orang yang melakukan salah tembak itu sudah ditemukan. “Kami serahkan untuk diproses oleh yang berwajib. Pelaku adalah anggota Perbakin Tangerang selatan. Jadi bukan terorisme, bukan penembakan yang disengaja. Ini murni latihan dan terjadi peluru nyasar,” terangnya.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan, patut diduga peristiwa ini berasal dari peluru nyasar. Menurutnya, di lapangan tembak Senayan ada bermacam-macam jenis latihan tembakan, ada tembak sasaran, ada tembak reaksi atau tembak bergerak.
“Intinya patut diduga ini adalah peluru nyasar yang dilakukan oleh anggota Perbakin Tangerang Selatan. Persoalan hukumnya kami serahkan kepada Polda Metro Jaya dan urusan organisasi akan kami sampaikan kepada rekan-rekan di Pemprov Banten,” ujar Setyo yang juga Ketua Perbakin DKI Jakarta
Menurut Irjen Pol (Purn) Wenny Warouw, dilihat dari serpihannya, peluru yang ditembakkan memiliki kaliber besar. Dirinya juga sudah mengecek ke Perbakin bahwa tidak ada senjata kaliber besar yang dimiliki Perbakin. “Semestinya dicari dulu proyektilnya. Kok cepat-cepat sudah diputuskan bahwa ini peluru nyasar. Saya ini kan mantan investigator, saya tau prosesnya,” kata mantan Direktur Ekonomi di Bareskrim Polri itu dalam wawancara dengan stasiun TV Swasta.(to/net)