Bandarlampung (SL) – Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (11/10) siang hingga Jum’at (12/10) dini hari membuat hampir seluruh daerah di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) dilanda banjir yang semakin meluas.
Salah satunya daerah Batang Saman, Kecamatan Pasaman, air meluap setinggi dua meter mengakibatkan arus transportasi dari Simpang Empat menuju Ujung Gading terputus pada Kamis malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Tri Waluyo mengatakan setelah banjir disejumlah titik sejak kamis sore, malam harinya sekitar pukul 22.30 WIB giliran Sungai Batang Saman yang meluao hingga menutupi badan jalan.
“Setelah banjir di sejumlah titik sejak kamis kemarin sore, tadi malam sekitar pukul 22.30 WIB Sungai Batang Pasaman juga meluap sampai menutup badan jalan setinggi dua meter,” katanya
Selain memutuskan arus transportasi, dari data sementara puluhan rumah terendam banjir dan informasinya ada dua rumah warga yang hanyut.
“Data pastinya belum kita peroleh karena saat ini anggota masih memberikan bantuan kepada warga untuk mengevekuasi ke tempat yang lebih aman,” lanjutnya.
Saat ini petugas BPBD, SAR, pihak Kepolisian dan PMI sudah turun ke lapangan untuk memberikan bantuan.
Akibat banjir di Labuah Luruih Batang Saman, arus transportasi juga sempat terganggu karena air menutupi jalan lintas Simpang Empat – Ujung Gading.
“Dari rumah warga yang terendam banjir, untuk sementara mereka mengungsi ke rumah sanak familinya yang tidak terkena banjir. Hingga saat ini tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Ia menjelaskan, hujan yang turun sejak Kamis siang membuat sungai di sejumlah lokasi meluap ke permukiman warga.
Di antara lokasi yang banjir adalah Jambak, Simpang Tiga Ophir, Simpang Empat, Kapa, Nagari Batang Saman, Sungai Aur, Ujung Gading dan lainnya.
Menurut salah seorang pengendara yang hendak pulang menuju Ujung Gading, Afis (22) mengakui dirinya terjebak dan tidak bisa lewat akibat tingginya genangan air di sungai aur dan terpaksa menunggu air surut sampai pagi ini.
“Memang ketinggian air tidak bisa dilalui dan terpaksa menunggu air surut hingga jum’at pagi ini. Saya terjebak banjir di Sungai Aur sejak pukul 22.00 WIB Kamis Malam dan baru bisa keluar pada pukul 05.45 WIB Jum’at Pagi ini,” ungkapnya.
Menurut Tri Waluyo, longsor juga terjadi dibeberapa titik seperti di Talamau, Kapunduang Kinali dan Muaro Kiawai.
“Data lengkapnya belum kita peroleh, untuk sementara tidak ada korban jiwa. Kita berharap mudah-mudahan banjir cepat surut,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Pasaman Barat H. Syahiran didampingi Kepala Bagian Humas, Yosmar Difia menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrim yang terjadi saat ini.
Bagi yang tinggal didekat perbukitan, tepi sungai dan laut agar hati-hati karena bencana bisa terjadi kapan saja.
“Kami sedang memberikan bantuan secepatnya. Alat berat disediakan jika terjadi longsor begitu juga perahu karet,” katanya.
Ia berharap kepada petugas di lapangan segera mendata korban banjir untuk diberikan bantuan. Selain itu kepada masyarakat agar memberikan informasi secepatnya jika bencana melanda daerah mereka.
Selain bantuan evakuasi, masyarakat jorong koto sawah banjar bahal Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang juga membutuhkan makanan siap saji dikarenakan tempat tinggal mereka yang sudah hampir rata dengan air sehingga membuat masyarakat lumpuh total dalam beraktifitas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada korban jiwa yang terjadi akibat banjir dan longsor dibeberapa daerah di Pasaman Barat ini. (Romi Nasution).