Bandarlampung (SL) – PT. Hexpharm Jaya (HJ) merupakan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menyelenggarakan HJ Learning Forum (HJLF) dengan tema “Clinic Management Talk”. Acara yang diselenggarakan di Swiss-Bell Hotel ini dihadiri lebih dari 180 dokter umum dan spesialis dari Bandarlampung, Metro dan sekitarnya.
Kegiatan ini dibuka oleh dr. Edwin Rusli. MKM selaku ketua PDUI cabang Lampung dan Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung dan Bapak Heri Ihwani selaku General Business Manager PT Hexpharm Jaya. Dalam HJ Learning Forum ini dr Hilda Fitri yang merupakan PKFI (Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer) Lampung menjadi salah satu pembicara utama yang membahas bagaimana manajemen klinik dan RS yang baik di Era JKN. Pembicara lainnya adalah Bapak Edy Syamsuri SSI. MM., Apr., AAAK yang merupakan Kepala Bidang Managemen Pembiayaan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan Cabang Bandarlampung yang menyampaikan perkembangan dan tantangan BPJS kedepannya.
“HJ Learning Forum ini dilakukan dengan tujuan agar Dokter dapat memahami management klinik terutama klinik pratama agar dapat mendukung program pemerintah (JKN),” ujar Heri Ihwani selaku General Business Manager PT Hexpharm Jaya.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Hexpharm Jaya dalam meningkatkan Indonesia yang lebih sehat sesuai dengan misi Hexpharm Jaya”, lanjut Heri.
Layanan primer yang berkembang sedemikian pesat sejalan dengan adanya program pemerintah. UU No. 24 Tahun 2011 tentang warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS.
Menurut dr. Hilda Fitri, setiap warga Indonesia wajib memiliki BPJS, oleh karena itu ketersediaan Faskes I dibutuhkan seiring dengan peningkatan jumlah peserta BPJS. Hal ini perlu diperhatikan sebagai Faskes I adalah ketersediaan sarana dan prasarana, aspek penanganan yang praktis, cepat dan mumpuni.
“Program JKN mendapat respon yang culup positif dari masyarakat, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya peserta BPJS yang semakin banyak dipenuhi oleh pekerja swasta. Sehingga pola pelayanan klinik menyajikan layanan waktu antara pagi sampai malam (24 jam) merupakan pilihan masa depan peserta BPJS, Hanya saja para dokter perlu dibekali kemampuan manajemen klinik agar mampu mengelola klinik. Selama ini dokter dilatih untuk menangani kasus-kasus klinik tetapi bukan mengelola secara organisasi klinik. Ini merupakan tantangan dokter untuk sukses di Era JKN”, ujar dr. Hilda Fitri. (rls)