Tulang Bawang Barat (SL) – Pemberian nama jalan lintas Tiyuh Margodadi Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) oleh kwartir cabang (kwarcab) gerakan Pramuka setempat, diharapkan dapat ditinjau kembali sebelum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah daerah melalui peraturan daerah. (03/09)
Permintaan tersebut di sampaikan langsung tokoh pemuda Kabupaten Tubaba Juaini Bandarsyah, dan salah satu keturunan stan penutup gelar Minak Rajo Kuaso, setelah usai membaca berita lampost.co berjudul Sri Sultan Hamengkubuwono IX dijadikan nama jalan di Tubaba.
“Apabila hal tersebut benar, apakah ditingkat dewan sudah membahas nama jalan daerah tersebut untuk dijadikan nama jalan dan sudah mendapatkan izin atau persetujuan dari keluarga keraton Jogyakarta, karena setahu kami beliau mendiang Sri Sultan Hamengkubuwono IX tidak berkenan namanya di pakai sebagai nama jalan atau patung dengan maksud pengkultusan (mendewa-dewakan)” kata Juani yang mengutip pesan dari keluarga keraton saat dirinya berkunjung ke Jogyakarta beberapa tahun lalu.
Untuk mendapatkan kepastian tentang latar belakang kwarcab Pramuka Tubaba mengabadikan nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai nama salah satu ruas jalan di kabupaten Tubaba, ketua partai solidaritas Indonesia Tubaba tersebut akan segera minta klarifikasi dari ketua kwarcab gerakan Pramuka.
“Kami tahu beliau (Sri Sultan Hamengkubuwono IX) adalah bapak Pramuka Indonesia, dan sewajarnya mendapatkan penghormatan, namun terkait pada penggunaan nama jalan sebaiknya di kaji lebih mendalam,mengingat semua nama jalan yang ada ditubaba belum memiliki perda” ujarnya.
Seperti yang kita ketahui bersama-sama sebelumnya, untuk mengenang datangnya Sri Sultan Hamengkubuwono IX ke Bumi ragem sai mangiwawai pada tahun 1972 di Tiyuh Margodadi, kwarcab gerakan Pramuka kabupaten Tubaba mengabadikan nama bapak Pramuka Indonesia tersebut menjadi nama jalan yang melintasi Tiyuh tersebut.
“Dan saya berharap nantinya, nama-nama jalan utama/poros ditubaba diharapkan diambil dari tokoh megow pak atau yang bersangkutan dengan nama-nama khas lampung khususnya dikabupaten ragem sai mangi wawai ini,sembari untuk mengenang tokoh-tokoh orang Lampung sekaligus icon ciri khas kabupaten tubaba” tuturnya. (angga)